Bagi anda yang sekarang berusia sekitar 19-25 tahun tentu masih ingat dengan film kartun jepang pada masa SD dulu atau sekitar tahun 2000an. Film kartun yang memang belum secanggih kartun sekarang yaitu yang sudah menggunakan full 3D, namun kartun jepang tahun 2000an itu sangat menyita sebagian isi otak kita untuk selalu diingat. Dan mungkin sampai sekarang pun jika saya menyebutkan beberapa judul film kartun itu, anda pasti ingat dan mungkin malah mengingat kembali jalan ceritanya. Bagaimana tidak, dulu belum ada yang namanya anak dibawah umur bermain gadget atau permainan yang ada di gaget tersebut. Anak-anak pada masa itu hanya bermain permainan tradisional dan paling gih yaitu menonton film kartun di televisi. Namun sekarang anak dibawah umur justu sudah dibekali gadget oleh orangtuanya. Ada beberapa film kartun pada masa itu yang kemudian di ‘realisasikan’ menjadi permainan yang memang benar-benar bisa dimainkan didunia nyata. Berikut saya sebutkan bebrapa film kartun yang pernah popular di Indonesia pada tahun 2000an dan sudah tidak tayang lagi pada 7 tahun terakhir di televisi indonesia :
1.P-Man
Film kartun ini bercerita tentang seorang super hero yang bernama Bird-Man dan bertugas untuk menjaga keamanan di alam semesta ini. Dan untuk menjalankan tugasnya, Bird-Man menugaskan seorang anak kelas 4 SD yang bernama Mitsuo, yang mana jika dia memakai jubah dan topengnya dapat berubah menjadi P-Man. Namun karena Mitsuo memang hanya seorang pelajar dan mempunyai kewajiban untuk sekolah, maka Bird-Man member dia robot yang mirip dengan Mitsuo yang juga dapat menggantkan tugasnya sebagai Mitsuo.
2.Ninja Hatori
“mendaki gunung lewati lembah.. sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang” ya, itu sepenggal lirik dari soundtrack film kartun Ninja hatori yang dulu sangat popular di Indonesia. Film ciptaan Fujiko Fujio pada tahun 1986 ini menceritakan tentang ninja Higa bernama Hatori, Shinzo, dan satu lagi anjingnya bernama Shishimaru yang tinggal dirumah seorrang anak bernama Kenichi. Serunya film ini yaitu ada ninja nakal bernama Kimimaki dan kucingnya yang bernama Kagechiyo, mereka suka menjahili Kenichi.
3.Lets and go
Nah kalau film kartun yang satu ini pasti kalian semua ingat, ini adalah film tamiya terbaik (menurut saya). Siapa yang lupa dengan Magnum, Sonic, Spin kobra, dan nama-nama tamiya lainnya. Dan mungkin kalian semua bahkan masih ingat siapa-siapa saja pemilik tamiya tersebut. Film kartun ini telah menjadi inspirasi banyak orang tentunya anak-anak pada saat itu untuk bermain tamiya yang sesungguhnya di dunia nyata. Ya, pada masanya tamiya telah menjadi permainan paling digemari diseluruh penjuru Indonesia. Anak-anak bahkan remaja bermain tamiya bahkan rela menggunakan uang jajannya untuk membeli asesoris-asesoris tamiya mereka agar tampil lebih apik dan elegan. Bahkan sampai ada yang menggelar lomba balap tamiya hingga tingkat nasional.
Kartun Tetshiro Koshita pada tahun 1996 ini menceritakan tentang sekumpulan anak-anak pecinta tamiya yang tergabung dalam beberapa tim, dan mereka mengikuti berbagai kejuaraan balap tamiya tingkat dunia. Yang pasti film ini seru dan sangat sulit untuk dilupakan.
4.Captain Tsubasa
Dan inilah kartun yang paling popular yang pernah ada di pertelevisian Indonesia. Siapa yang tidak tahu captain tsubasa, siapa yang tidak tahu hyuga, siapa yang tidak tahu nankatsu hingga timnas jepang yang ikut serta dikejuaraan dunia. Film ini bercerita tentang seorang anak yang suka dengan sepakbola dan ingin sekali menjadi bintang sepakbola, yang bernama Tsubasa Ozoura. Kemudian dia ikut bergabung di tim nankatsu, mulai dari situ ia mengikuti banyak turnamen sepakbola dan banyak menjuarai, yang dilatih oleh Robert. Hingga ia beranjak dewasa, kemudian dia memutuskan pindah ke klub catalonia yang pada dunia nyata biasa disebut Barcelona, klub raksasa asal spanyol. Ia bertemu berbagai pemain-pemain sepakbola yang hebat. Yang unik dari film kartun tentang sepakbola ini adalah “jurus” tendangan dari setiap tokoh yang ada di film ini. Ya, tsubasa dengan tendangan ‘halilintar’ nya, hyuga dengan tendangan ‘macan’ nya, Nita dengan tending ‘rajawali’ nya dan banyak lagi berbagai jurus-jurus tendangan yang populer. Bahkan sampai anak-anak pada kala itu menjadi suka sepakbola dan dengan pede nya meniru adegan-adegan yang ada pada film katun ini, mulai dari gaya setiap tokohnya hingga tendangan yang disertai dengan teriakan nama tendangan itu.
Sangat berkesan memang film kartun jepang ini. Ada yang mengatakan bahwa film ini dibuat untuk melucut semangat para timnas jepang agar bisa menjadi apa yang diceritakan didalam film ini, yakni menjadi juara dunia.
Itu tadi beberapa film kartun asal jepang yang sempat populer di tahun 2000an di pertelevisian Indonesia. Sebagian dari kita pasti ‘kangen’ untuk menonton kembali kartun-kartun itu. Kartun yang simple, tidak canggih seperti sekarang, namun jalan ceritanya tepat, enak untuk diikuti dan mudah dinikmati. Walaupun sekarang di tahun 2013 ini banyak kartun-kartun yang tayang di televisi kita, namun porsinya juga pasti lebih sedikit dibandingkan pada tahun 2000an dulu. Sekarang anak-anak sudah kehilangan sekian persen tontonan khusus mereka, televisi lebih sering menayangkan ftv, reality show, dan bahkan sinetron. Anak-anak pula lah yang menonton itu semua, semoga film kartun-film kartun di Indonesia ditambah lagi porsinya untuk anak-anak Indonesia agar tidak sering-sering menonton tayangan yang seharusnya bukan untuk mereka tonton.
