Saya memang hanya mengenalnya di dunia maya tapi saya merasa cukup akrab dengannya. Sesekali kami bertegur sapa dan mendiskusikan beberapa hal via inbox Facebook. Sesekali, ketika deritanya di perantauan tak tertahankan, ia curhat kepada kami – kawan-kawannya di komunitas Be a Writer. Waktu itu sifat grup Be a Writer masih “rahasia” dan kebanyakan dari kami ibu rumah tangga jadi kami paham perasaan dan jerih payah Nyi yang buruh migran itu.