Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kembalinya Penjaja Koran

11 Februari 2020   23:56 Diperbarui: 12 Februari 2020   00:08 143 4
Matahari menggelapkan setumpukan kata
kepulangannya mendatangkan suara lelah
menebarkan jelaga di sekitar lampu merah.
Seorang penjaja koran membaca jajaannya

   "Makin edan, pabrik racun tikus akan ditutup"
ucapnya setelah membaca topik utama.
Ia memekik-mekik ketakutan
menjajakan korannya di tengah keringat kendaraan.
   "Bahaya! Bahaya! Pabrik racun tikus akan ditutup
Bahaya! Bahaya! Rumah akan habis digerogoti
Bahaya! Topik utama koran kali ini edan
Kalian harus baca! Kalian harus tahu!
Ayo! Beli koran gratis bayang-bayang bencana"

Ia mengeluh di atas trotoar
koran yang ia jajakan masih berat dalam pangkuan tangan.
Sambil memikirkan bagaimana nasib rumah mereka
yang tak mau membeli koran-korannya

Hari makin gelap.
Bulan menuntun keadaan.
Angin malam membalikkan lembaran koran
terpampang jelas lowongan pekerjaan.

Si penjaja koran bosan dengan keadaan.
Tergoda dengan halaman yang mendatangkan lowongan
   "Mengingat aku masih punya ijazah SMA, tidak salahnya mencoba" ucapnya.
Sambil melangkah pulang, ia bawa segenggam peluang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun