Ungkapan "Terima Masukan, Jangan Bertahan!" memang menjadi sebuah ajakan yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang.
Masukan, baik itu pujian maupun kritik, adalah jendela peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Dengan menerima masukan, kita dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
Sikap terbuka terhadap masukan menunjukkan bahwa kita menghargai pendapat orang lain dan ingin membangun hubungan yang lebih baik. Dalam lingkungan kerja, menerima masukan adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama dan berkontribusi pada kesuksesan tim.
Berikan perhatian penuh kepada orang yang memberikan masukan. Hindari memotong pembicaraan atau membuat penilaian sebelum mereka selesai berbicara. Jika ada sesuatu yang tidak jelas, jangan ragu untuk bertanya. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dalam memahami masukan yang diberikan. Hindari merasa tersinggung atau marah. Ingatlah bahwa masukan diberikan untuk membantu Anda, bukan untuk menyerang Anda.
Terkadang, cara seseorang menyampaikan masukan bisa terasa kasar. Namun, cobalah untuk fokus pada inti pesannya, bukan pada nada atau kata-kata yang digunakan. Setelah menerima masukan, pikirkan cara untuk menerapkannya dalam kehidupan Anda. Buatlah rencana tindakan yang konkret.
Ketika atasan memberikan feedback mengenai kinerja Anda, jangan langsung merasa tersinggung. Terima masukannya dengan lapang dada dan tanyakan bagaimana Anda bisa meningkatkan kinerja Anda. Jika pasangan Anda menyampaikan kekhawatirannya, dengarkan dengan penuh perhatian dan cobalah untuk memahami sudut pandangnya. Jika guru atau dosen memberikan komentar pada tugas Anda, jangan merasa putus asa. Gunakan komentar tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri.
Menerima masukan adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Tidak ada satu orang pun yang sempurna, dan kita semua memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan sikap terbuka dan mau belajar, kita dapat mencapai potensi penuh kita.