"Kamu ingat pohon itu" ucap mu. Sembari mengeser kursi kayu dan mendekatkan letak dudukmu di dekatku.
"Pohon itu?" aku menunjuk pohon kecil tepat di seberang kolam ikan koi peliharaan ibu ku.
"Ya pohon kecil itu. Kamu ingat?" Kamu menjawab begitu semangat.
"Ya"
"Ya? Ya apa?"
"Ya, itu pohon jambu" jawabanku membuatmu manyun. Entah mengapa aku tak mengerti. Dan aku memilih diam kau pun begitu. Cukup lama.
"Kau masih merokok?" Matamu yang cantik tajam menusukku. Sebatang rokok yang baru saja terselip di bibirku belum sempat terbakar api aku tarik kembali.
"Ya. Apa aku harus mencari tempat lain?"
"Tidak sebaiknya aku yang pergi"
"Mengapa?"
"Jelas aku tak suka asap rokomu dan ini teras kesukaan mu"
"Baiklah" kau beranjak sedikit marah. Suara gesekan kaki kursi kayu mu dengan lantai teras cukup mengambarkan kejengkelanmu.