bisa jadi,hehe
analoginya:
anda menbantu masyarakat untuk kerja bhakti, dengan niat ingin menbantu memajukan desa, dan anda karena ketulusan akhirnya dijadikan kepala desa oleh masyarakat atau anda kerja bhakti dengan niat agar di pandang, setelah itu bisa mendapatkan kedudukan kepala desa? jadi apakah kepala desa merupakan tujuan akhir? atau niat memajukan desa dengan ikhlas, dan mendapatkan hadiah? atau bahkan malah ingin merusak desa dan mendapatkan hasil yang setimpal
itulah pilihan, apakah paham?
anda apakah pernah membantu orang tua?
saya punya studi kasus lagi, ada 2 orang anak
yang A rajin yang B malas, anak A selalu membantu ibu setiap hari akhirnya dia mendapatkan hadiah baju dan pakaian baru, karena B iri, dan ingin mendapatkan hadiah seperti A dia sekarang juga rajin membantu,
apakah B mendapat hadiah setelah membantu? mudah-mudahan saja
seperti halnya surga kita apakah beribadah kerena allah, niat ikhlas mendapat ridhonya, atau ingin mendapat hadiah surganya? atau ingin murtat menjauhi allah(na’udhzubillah semoga bukan yang ini)?
itu juga pilihan