Begitu pula saat lagu "Jiye to Jiye Kaise" dari film "Saajan" yang dinyanyikan dalam tiga versi yakni oleh Kumar Sanu, SP Balasubramaniam dan juga Anuradha Paudwal menggegerkan dunia musik di Indonesia.
Lagu khas dari film yang diperankan Sanjay Dutt dan Salman Khan itu bahkan sampai dibeli hak-nya oleh Raja Dangdut Rhoma Irama sebelum digubah dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Shifana".
Satu lagu favorit saya " Rah Mein Unsee Mulaqat ho" dari film Vijay Path yang diperankan oleh Ajay Devgan dan Tabu juga tak bosan saya dengarkan sampai pada tahun 2021 ini.
Tiga contoh di atas adalah bagaimana lagu dalam film India pada tahun 1990-an mampu menyihir para penggemar untuk tetap setia mendengarka meski usianya sudah puluhan tahun lalu. Alasannya sederhana saja.
Pada era tahun 90-an Lagu-lagu dalam film India cukup merdu, dan memiliki ciri khas akan negeri Sungai Gangga itu. Namun, semua itu memudar ketika memasuki era tahun 2000-an. Nada-nada indah khas Bollywood tak lagi memanjakan telinga ketika kita menonton film India hingga saat ini.
Perkembangan yang cukup pesat dalam film India telah banyak mengubah genre musik dalam soundtrack di film India. Kita tak lagi menemukan bagaimana menjiwai Kumar Sanu dalam menyanyikan seluru lagu yang ia bawakan. Atau juga tak lagi menemukan cengkok khas ala Alka Yagnik dan Anuradha Paudwal pada saat ini. Pun suara emas Udit Narayan juga tak lagi menghiasi adegan romantis dalam film India.
Tahun 2010, menjadi tonggak dimana film India sudah memasukkan banyak genre dalam musik mereka sehingga, minim sekali nada-nada khas yang mereka banggakan selama ini sebagai soundtrack. Era tahun 1990-an bagi pecinta film India adalah masa-masa keemasan bagi soundtraknya. Penulis mencatat ada banyak lagu luar biasa tercipta pada tentang tahun 1990 hingga memasuki awal tahun 2000.
Kondisi itu tidak penulis temui ketika pada Lagu-lagu Bollywood era tahun 1980-an, meskipun ada beberapa lagu yang cukup ikonik dan dikenang, akan tetapi jumlahnya tak sebanyak tahun 1990-an. Alasannya, mungkin pada saat itu, Lagu-lagu barat yang bisa saja menjadi kiblat para musisi India cukup kental dengan irama-irama yang indah di telinga sehingga mereka terinspirasi menjadikan melodi demi melodi untuk memikat hati pendengar.
Misalnya, pada tahun 1990 an film berjudul "Akeleh Hum Akele Tum" banyak terinspirasi beberapa judul lagu barat yang sedikit ada penambahan aransemen oleh komposer nya. Lagu "Dil Mera Chura ya Kyun" dalam film itu disebut terilhami dari lagu Barat berjudul "Last Christmas". Beberapa orang yang berpandangan lain menyebut pencipta lagunya memplagiasi lagu yang dibawakan oleh Wham! itu.
Apapun cerita dibalik lagu India tahun 1990 an, penulis merasa melodi dan nada yang dibawakan oleh film India era itu cukup khas. Mungkin beberapa pembaca yang sempat tahu lagu "Kuch Kuch Hota Hai" atau "Tujhe Dekha To Yeh" masih membawa terdapat suara gendang khas India, yang sama dengan bunyi khas gendang dalam musik dangdut.
Mungkin itulah yang saat ini sulit didapati dalam film India belakangan. Beberapa rilis judul film India yang penulis ketahui justru sudah beralih trend, baik ke genre rock, pop dan hip hop. Kondisi itu cukup mengubah wajah musik film India selama hampir 10 tahun terakhir. Ada kerinduan dimana musik tahun 1990an bisa hadir dalam perfilman India.
Hal itu tidak saja penulis rasakan namun juga banyak dirasakan para pecinta film baik dari India maupun dari Indonesia. Tahun 2015 adalah contoh bagaimana Kumar Sanu kembali mengisi lagu baru untuk film berjudul "Dum Lagaa ke Haisaa" yang diperankan oleh Bhumi Padnekar dan Aayushman Kurana. Lagu ini semacam membuka kembali memori bagaimana indahnya skena lagu India Tahun 1990an yang tak lekang oleh zaman.
Bahkan, pada masa tiga tahun terakhir ini banyak sekali film baru yang kembali melakukan pembuatan ulang lagu tahun 1990an untuk masuk dalam film. Entah itu sebagai bahan promosi film maupun menjadi lagu andalan. Namun sayangnya, usaha melakukan melakukan remake lagu tersebut tidak mampu menghadirkan kembali suasana lagu era tahun 1990 an seperti lagu "Dard Karara" yang dibuat tahun 2015.
Masih pada lagu India tahun 1990-an. Berbagai radio di kawasan Jawa Timur yang saya ketahui baik di Kota Malang, Surabaya serta Madura, yang saya sering singgah di daerah tersebut, lagu era tahun 1990-an masih menggema di udara. Pendengar setia lagu India masih melakukan permintaan kepada penyiar radio untuk memutar lagu "Subha se leh Kar" dari film Mohra atau "Kash Tum Mujhse" dari film Aatish yang cukup enak dan sangat indah untuk didengar.
Lagu India era tahun 1990-an menurut penulis adalah yang terbaik diantara seluruh era yang ada dalam perfilman India. Beberapa musisi kenamaan macam AR Rahman yang mengubah corak lagu dalam film India juga tak melepas ciri khas negara tersebut dalam karyanya. Jika pembaca pernah mendengar lagu "Chaiyya Chaiyya" dari Film "Dil Se", meski agak modern, namun ciri khas Sungai Gangga tak hilang dan tetap menjadi satu komposisi kuat AR Rahman.
Satu lagu dari AR Rahman yang masih terngiang di kepala hingga saat ini berjudul "Chupke Se" dari film "Sathiya" yang diperankan oleh Rani Mukherjee. Jika pembaca mencoba mengetik judul lagu tersebut di laman Youtube, maka sejatinya itu adalah komposisi indah yang pernah dibuat oleh komposer kelas dunia yang pernah menyabet piala Oscar.
