Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kisah Pilu di Medan Karbala: Khalifah Yazid dan Marwan dalam Menghabisi Oposisi

12 Mei 2021   10:45 Diperbarui: 12 Mei 2021   10:46 425 1
Tanpa adanya mekanisme kontrol rakyat terhadap khalifah,kekuasaan Khalifah menjadi sangat mutlak.Fakta sejarah mengatakan bahwa mereka yang menentang dan mengkritik kekuasaan khilafah di masa lampau akan dihadapi dengan kekerasan.

Kita akan menyimak bagaimana dua ulama besar Aswaja yakni Imam al-Thabari dan Imam Suyuthi bertutur mengenai khalifah kedua Dinasti Umayyah yakni Yazid bin Mu'awiyah dan khalifah keempatnya yakni Marwan bin Hakam :

1) Yazid I meraih kekuasaan lewat ayahnya yakni Mu'awiyah pasca Mu'awiyah mengkhianati perjanjian damai dengan Sayyidina Hasan bin Ali.Di dalam kesepakatan damai seharusnya dibentuk semacam dewan syura untuk memilih khalifah secara demokratis.

2) Pengangkatan Yazid I sebagai khalifah mendapat berbagai penolakan dari sahabat dan kerabat dekat Nabi Saw yang masih hidup,di antaranya Abdullah bin Zubair dan Sayyidina Husein bin Ali yang kemudian mengumpulkan kekuatan di Mekkah.

3) Praktis,dengan kekuatan baru yang dibentuk Abdullah bin Zubair dan Husein bin Ali,Dinasti Umayyah "resmi" mendapat kelompok oposisi baru setelah sebelumnya golongan khawarij secara terang-terangan menentang Dinasti Umayyah.

4) Kabar kepergian Sayyidina Husein dan Abdullah ke Kufah setelah mendapat dukungan dari penduduk Kufah ternyata "tercium" oleh Khalifah Yazid.Yazid I kemudian memerintahkan pasukan untuk menyerang Sayyidina Husein dan pengikutnya.

5) Pertempuran hebat kemudian terjadi di medan Karbala.Imam al-Thabari dalam kitab Tarikh-nya menceritakan dengan detail perihal apa yang terjadi di Karbala pada tanggal 10 Muharam.Imam Thabari mencatat siapa saja keluarga Husein bin Ali yang terbunuh lengkap dengan nama-nama pembunuhnya.

6) Pasukan Sayyidina Husein kalah.Kepala Husein bin Ali dipenggal dan hanya kepalanya yang dibawa ke istana Damaskus.Tubuhnya dibiarkan tanpa kepala.
Imam Suyuthi melanjutkan :

"Husein dibunuh dan kepalanya diletakkan di bejana dan dibawa ke hadapan Ibn Ziyad. Semoga Allah melaknat mereka yang membunuhnya, begitu juga dengan Ibn Ziyad dan Yazid.  Husein telah dibunuh di Karbala. Dalam peristiwa pembunuhan ini terdapat kisah yang begitu memilukan hati yang tidak sanggup kita menanggungnya. Inna lilahi wa inna ilaihi raji'un. Terbunuh bersama Husein 16 orang lainnya dari anggota keluarganya."
Allahu Karim...

7) Setelah sukses dalam misinya di Karbala,khalifah Yazid hanya tinggal menghadapi kekuatan oposisi di Mekkah di bawah pimpinan Abdullah bin Zubar.Pasukan Yazid kemudian bergerak menuju Mekkah.Namun,Yazid I keburu wafat sehingga kekuasaan diserahkan ke anaknya(Muawiyah II) dan berlanjut ke Marwan bin Hakam.

8) Khalifah Marwan bin Hakam (Marwan I) mengambil langkah tegas dengan menumpas gerakan Abdullah bin Zubair di Makkah setelah Abdullah juga mendeklarasikan diri sebagai khalifah.Khalifah Marwan kemudian memerintahkan Gubernur Irak yakni al-Hajjaj bin Yusuf untuk pergi menyerang kota Makkah.

9) Pertempuran kemudian terjadi di Mekkah antara pasukan Marwan di bawah pimpinan al-Hajjaj dengan pasukan oposisi Abdullah bin Zubair. Pasukan al-Hajjaj menyerang Mekkah dengan panah api sehingga kiswah(kain penutup) Ka'bah dilaporkan terbakar.Pertempuran sendiri berlangsung sekitar 6 bulan.

10) Tak hanya kiswah Ka'bah yang terbakar, kota Mekkah juga turut terbakar akibat panah api yang dilemparkan oleh pasukan al-Hajjaj.Pasukan al-Hajjaj kemudian terus maju menggempur pasukan Abdullah.Abdullah bin Zubair menyadari kekalahannya.

11) Prediksi Abdullah benar, ia dan pasukannya takluk oleh pasukan Dinasti Umayyah.Pasukan al-Hajjaj kemudian memenggal kepala Abdullah bin Zubair dan tubuhnya disalib.Pasukan al-Hajjaj kemudian berteriak dan mengumandangkan takbir.Ibu Abdullah yakni Asma binti Abu Bakar dan putera Sayyidina Umar ra yakni Abdullah bin Umar bin Khatab turut menyaksikan peristiwa pilu tsb.
Allahu karim

Banyak hikmah dari kita saat mempelajari sejarah, ada pelajaran positif yang bisa kita ambil saat mempelajarinya. Mengaji sejarah politik Islam sangat diperlukan agar kita bersedia belajar dari kesalahan masa lalu dan terus membenahi kondisi negeri dan umat.

Semoga negeri ini selalu damai, aman sentosa.

#TarikhIslam
#DinastiUmayyah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun