Salah satu program pendidikan dan kesehatan yang dilakukan bersamaan adalah program menggosok gigi dengan benar, setiap pagi dan malam. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswa sekolah dasar di Desa Pandanharum. Ketika mengawali program ini kami berasumsi bahwa program sederhana ini akan berjalan dengan lancar, mengingat menyikat gigi sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Ketika kami datang ke beberapa sekolah dasar ternyata asumsi kami ketika itu salah. Menjalankan program edukasi menyikat gigi dengan benar bukanlah perkara mudah, apalagi bagi anak-anak sekolah dasar.
Beberapa kendala yang dihadapi ketika itu diantaranya:
1. Mereka tidak dibiasakan untuk menyikat gigi di rumah. Orang tua tidak memberikan perhatian yang cukup bagi anak-anaknya. Bahkan menurut pengakuan beberapa anak, orang tua merekapun tidak rutin menggosok gigi.
2. Fakta yang juga tidak bisa diabaikan adalah ternyata sebagian besar masih menggunakan 1 sikat gigi untuk 1 keluarga. Sehingga ketika kami meminta para siswa untuk membawa sikat gigi masing-masing untuk pelatikan menggosok gigi di sekolah sebagian justru tidak membawa. Ketika ditanya jawaban mereka sama yaitu sikat gigi di rumah cuma 1. Kondisinya pun sudah jelek sehingga mereka tidak mau membawa ke sekolah.
Berdasarkan dua kondisi tersebut, maka kami memutuskan untuk melakukan pendekatan ke orang tua wali murid dan menyediakan paket sikat gigi dan pasta gigi sekaligus untuk pelatihan tersebut. Pendekatan kepada orang tua kami lakukan melalui forum posyandu, PKK RT dan rapat RT. DI forum inilah kami melakaukan sosialisasi pentingnya menggosok gigi dengan cara yang benar dan teratur. Untuk pelatihan menggosok gigi dengan benar kami lakukan di sekolah, dan kami sediakan sikat dan pasta gigi. Setelah kami umumkan bahwa kami menyediakan sikat dan pasta gigi, barulah anak-anak antusias mengikuti program tersebut.
Melihat kondisi tersebut, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik. Pertama, pesoalan menggosok gigi dengan benar dan teratur ternyata bukan persoalan sederhana. Masih banyak yang belum melakukan bahkan masih banyak yang belum menyadari pentingnya menggosok gigi dengan benar dan teratur. Kedua, untuk melakukan kampanye menggosok gigi siang dan malam dengan benar dan teratru masih butuh stimulus agar orang mau mengikuti. Setiap lokasi dan orang stimulusnya tentu berbeda-beda.
Itu kondisi 9 tahun lalu, ketika kami KKN. Saya yakin sudah banyak kemajuan dan perubahan di Desa Pandanharum.