Sembilan Desember diperingati sebagai Hari Anti Korupsi se-Dunia, karena pada saat ini negara-negara di dunia menyepakati lahirnya sebuah United Nations Conventions Against Corruption (UNCAC) yaitu sebuah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi. Konvensi itu dipandang tepat sebagai sebuah tekad dunia Internasional untuk memerangi dan memberantas korupsi yang sudah menjamur dan mendarah daging di penjuru dunia. Sehingga Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tanggal sembilan Desember sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia (International Anti-Corruption Day).
Acara yang diprakarsai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut mulai dari tanggal 9-11 Desember 2014 bertempat di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama tiga hari itu terdapat berbagai rangkaian acara yang akan dilaksanakan, diantaranya Talkshow anti-korupsi, peluncuran buku anti-korupsi, pawai anti-korupsi, sampai dengan konser gropyokan korupsi.
Dalam serangkaian acara hari Anti-Korupsi Internasional tersebut, juga diisi dengan proklamasi rakyat Indonesia antikorupsi yang dibacakan dalam “Gropyokan Korupsi” kemarin di Stadion Kridosono Yogyakarta. Naskah proklamasi tersebut berisi diantaranya kesadaran bahwa korupsi ternyata telah menjadi suatu bagian dari budaya Indonesia, oleh sebab itu seluruh rakyat berjanji akan selalu memerangi korupsi dari diri sendiri, keluarga, serta menjadikan korupsi sebagai musuh bersama.
Dalam konser Gropyokan Korupsi kemarin dimeriahkan oleh sejumlah band terkemuka baik lokal maupun nasional, diantaranya ada Jogja Hip Hop Foundation, Sangkakala, Shaggy Dog, Superman is Dead, Navicula dan Gigi. Konser yang diselenggarakan tanpa memungut biaya sepeserpun ini, hanya mensyaratkan para penonton konser memakai topeng tikus yang sudah diisyaratkan oleh panitia. Tujuannya selain untuk HTM, juuga untuk membuktikan bahwa para penonton bisa berperan aktif dalam memberantas korupsi baik untuk dirinya sendiri maupun orang disekitarnya.
Sebelum peneyelenggaraan konser pada malam hari kemarin, juga diadakan sebuah pawai gropyokan korupsi yang diikuti oleh sekitar 1.500 orang dari berbagai kelompok dan lapisan masyrakat. Pawai yang dimulai pukul 16.00 WIB dari Wisma LPP terus berjalan melalui jalan Solo, dilanjutkan ke jalan Sudirman, dari simpang empat Gramedia belok ke jalan Suroto dan diakhiri di Stadion Kridosono sebagai titik kumpul konser Gropyokan Korupsi.
Pada pawai kemarin, juga diarak sebuah patung tikus besar yang sebelumnya dipamerkan di jalan Malioboro depan Museum Benteng Vredeburg. Tikus besar itu melambangkan sebuah simbol bahwa korupsi adalah kita.
Hari Anti-Korupsi Internasional 2014 di Yogyakarta juga dihadiri bapak Presiden kita, Joko Widodo. Jokowi kemarin dikabarkan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Yogyakarta, Selasa pagi sekitar pukul 08.05 WIB. Setelah sampai di Yogyakarta, pukul 09.20 WIB bapak presiden menuju Gedung Senisono di kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta. Selanjutnya pada pukul 11.30 WIB beliau menuju Graha Sabha Pramana di Universitas Gadjah Mada, untuk memperingati hari anti-korupsi.
Mengapa Yogyakarta dipilih menjadi kota untuk menyelenggarakan Hari Anti Korupsi pada tahun ini?
Kota Yogyakarta yang sering dijuluki sebagai kota budaya dan kota pelajar dianggap cocok sebagai tempat penyelenggaraan Hari Anti Korupsi se-Dunia karena Yogyakarta termasuk dalam 10 besar dengan indeks integritas tertinggi tingkat daerah tahun 2013 dan juga mendapatkan skor tertinggi dalam Survei Persepsi Masyarakat (SPM) terkait Pemilu Berintegritas 2014 dan peringkat tertinggi indeks tata kelola Indonesia Government Index. Menurut Johan, penyeleggaraan Hari Anti Korupsi se-Dunia tahun ini, merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di luar ibukota negara.