Saussure mendefinisikan tanda sebagai gabungan dari signifier (penanda) dan signified (petanda). Â Signifier adalah bentuk fisik tanda, seperti gambar, kata, atau suara, sementara signified adalah konsep atau ide yang diwakilinya. Â Hubungan antara signifier dan signified bersifat arbitrer (sewenang-wenang), artinya tidak ada hubungan alami antara keduanya. Â Makna muncul dari relasi antar tanda dalam suatu sistem, bukan dari tanda itu sendiri.
Dalam konteks iklan, signifier dapat berupa visual (gambar produk, warna, model), audio (musik, suara), atau teks (slogan, deskripsi). Â Signified adalah makna yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan, seperti kualitas produk, gaya hidup, atau emosi tertentu. Â Misalnya, gambar mobil mewah yang melaju di jalanan pegunungan dapat menjadi signifier yang mewakili kebebasan, kemewahan, dan status sosial (signified).
Namun, makna tidak hanya ditentukan oleh hubungan langsung antara signifier dan signified. Â Saussure juga menekankan pentingnya langue (sistem bahasa) dan parole (tuturan). Â Langue adalah sistem bahasa yang mengatur relasi antar tanda, sementara parole adalah penggunaan aktual dari sistem tersebut dalam konteks tertentu. Â Iklan beroperasi di level parole, memanfaatkan langue untuk menciptakan makna yang spesifik dan terarah.
Analisis semiotika Saussure pada iklan melibatkan pemahaman tentang:
* Sistem Tanda: Bagaimana elemen visual, audio, dan teks dalam iklan saling berhubungan dan membentuk suatu sistem yang koheren.
* Konotasi dan Denotasi: Â Denotasi adalah makna literal dari tanda, sedangkan konotasi adalah makna tambahan yang terkait dengan budaya, pengalaman, dan asosiasi pribadi. Â Iklan seringkali memanfaatkan konotasi untuk menciptakan efek emosional dan asosiasi positif dengan produk.
* Paradigma dan Sintagma: Paradigma merujuk pada pilihan-pilihan yang mungkin untuk suatu posisi dalam sistem tanda, sementara sintagma merujuk pada urutan atau kombinasi tanda-tanda tersebut. Â Analisis paradigmatis dan sintagmatis membantu menjelaskan bagaimana pilihan-pilihan tertentu dalam iklan berkontribusi pada makna keseluruhan.
Dengan memahami teori Saussure, kita dapat mengungkap strategi yang digunakan pembuat iklan untuk menciptakan makna dan mempengaruhi persepsi konsumen. Â Analisis semiotika memungkinkan kita untuk melihat di balik permukaan iklan, mengungkap lapisan makna yang tersembunyi dan strategi persuasi yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. Â Iklan bukan sekadar pesan, tetapi sebuah sistem tanda yang terstruktur dengan cermat untuk menciptakan efek yang diinginkan.