Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Pada Sebuah Buku

8 November 2013   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:25 71 0

Gerai pintu kamar baru saja kubuka. Burung gereja keluar dari loteng rumahku. Siluet ayam jantan seolah aku sedang berada di Paris, lambang negara itu. Aku turun ke bawah. Kedai toko Abuaku telah dibuka sedari fajar tadi. Setelah kebakaran lima tahun lalu dan merenggut ibu bapakku, aku terpaksa hijrah ke tempat Abua. Terpaksa tinggal bersamanya sih tidak masalah, yang lebih parah aku malah dipaksa mencintai anak gadis semata wayangnya. Firasatku, Abua menginginkan harta peninggalan ibu bapakku. Makanya setiap sarapan pagi, aku dipaksa makan semeja dengan anaknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun