" Saya permisi dulu ya pak. Karena ada lagi urusan yang akan saya kerjakan. Jaga diri bapak baik baik " ucap laki laki baik hati itu dengan kata kata yang lembut tulus sambil menyentuh lembut pundak pengemis tua itu. "
" Engkau'. pun begitu hey orang baik. Aku berterima kasih sekali pada perhatian'mu pada ku. Aku belum pernah bertemu dan kenal dengan orang sebaik engkau sejak umur ku se tua ini." Ucap pengemis buta tua itu. Lelaki baik hati itupun segera meninggalkan pengemis tua itu dengan lapang hati, tanpa memikirkan celahan, makian serta sumpah serapah pengenis tua itu terhadap  MUHAMMAD orang yang sangat di benci pengemis itu
Beberapa hari semenjak kejadian itu, pemuda yang baik tulus dan tawadhu itu jatuh sakit. Dia lalu memanggil sahabat dekat'NYA.
" Sahabat'ku. Aku merasa ajal ku sudah dekat. Sebelum ajal ku tiba, maukah engkau aku amanatkan sesuatu untuk engkau kerjakan ? " ucap pemuda itu dengan suara yang lemah.
" Katakanlah sahabat'ku. INSYA ALLAH aku akan melaksanakan amanat'mu itu "
" Sepeninggalan'ku nanti bersediakah engkau melanjutkan tugas ku untuk memberi makan se orang pengemis laki laki tua dan buta di ujung pasar sana ? " ucap laki laki baik hati  itu
" Baiklah sahabat'ku. Aku akan melaksanakan amanat'mu itu." Jawab sahabat'NYA
Setelah laki laki baik itu berpulang kerahmatullah menghadap RAAB'NYA. Sahabat'nya pun melakaanakan amanat/janji'nya untuk mencari penfemis tua buta itu. Setelah bertanya tanya pada orang orang di sekitar pasar, akhirnya di temukanya'lah pengemis tua yang kurus serta buta.
Mendengar suara langkah seret kaki mendekat ke arah'nya, laki laki tua itu langsung berkata
" Engkau kah yang datang itu hai orang yang baik hati ? " tanya pengemis buta itu
Orang itu tak menjawab dia hanya duduk dekat pengemis itu, mulai membuka bekal yang di bawa'nya dan langsung memberi pengemis itu makan dengan menyuapi'nya.
Ada satu ke ganjilan yang di rasakan pengemis tua itu waktu dia di suapin makan.
" Kenapa kau sudah lama tidak datang ? Aku cemas sesuatu terjadi pada dirimu. Aku merasa kesepian dan kehilangan'mu. Aku kira engkau tidak lagi mau menemui ku " ucap pengemis tua itu.
Laki laki yang menyuapi pengemis itu tetap diam tak bersuara. Sedangkan pengemis tua itu merasa orang yang menyuapinya makan aga aneh dia rasakan aga lain dari biasa'nya dan aga berbeda  dan seperti terburu buru. Sedangkan yang biasa dia hadapi suapan yang lembut dan sabar. Tapi hal itu tidak di ucapkan'nya.  Lalu pengemis tua buta itu ber ucap lagi :
" Aku mendengar si MUHAMMAD meninggal. Wah aku senang sekali mendengar kabar itu. Sukur'lah, akhir'nya dia wafat juga, " ucap pengemis tua itu sambil tertawa gembira.
Mendengar kata kata yang keluar dari mulut pengemis tua itu , laki laki iru begitu sangat geram sekali, dia  menyodorkan dengan kasar makan itu dengan jarinya ke mulut pengenis tua itu, sehinggah pengemis tua itu kesakitan
"Hey, Â engkau bukan orang yang ku kenal selama ini. Â Kau sangat kasar sekali. Sangat jauh berbeda dari orang baik itu. Siapa kau sebenar'nya ? " Â tanya pengemis tua itu heran
" Ya, aku memang bukan DIA ! " jawab'nya kasar pada pengemis itu
" Mana laki laki baik itu ? Kenapa kau ada di sini mengantikan'nya  ?  Apakah dia sakit ? " tanya pengemis tua itu
" Aku sahabat dekat'nya yang mengantikan'nya. Dia yang mengutuskan diri ku untuk memberi'mu makan " Â
"Ada apa dengan'nya ? " tanya pengemis tua itu
" Dia tidak akan pernah menemui'mu lagi, dia telah meninggal. Dia berpesan pada'ku sewaktu dirinya sakit, agar aku bersedia mengantikan diri'NYA Â untuk memberi'mu makan setiab hari. Â Engkau ingin tahu siapa yang selama ini memberi diri'mu makan dengan ketulusan dan kasih sayang ? Â DIA adalah MUHAMMAD RASULULLAH Â yang sahgat engkau celah, engkau hina, engkau caci, engkau sumpahi dan sangat engkau benci " Â ucap sahabat RASULULLAH dengan air mata yang menetes di pipinya
" Apa ???? " tubuh pengemis itu bergetar hebat, jantung'nya berdegub kencang, bibirnya gemetat dia berkata dengan suara gemetar dan ter putus putus .
" Ja...jadi...yang me...men.,yuapi..a..a..aku ma....kan sela..lama.. in....ini. Â di...diaaa...MU....MUHAMMAD ? "ucap pengemis buta itu dengan mata ber kaca kaca
" Ya, DIA Â adalah MUHAMMAD RASULULLAH " Â Jawab sahabat RASULULLAH SALLAHU ALAIHI WASALAM.
Merataplah sejadi jadinya pengemis tua itu dengan rasa malu, sedih, dan penyesalan yang dalam sekali. Dia meratap hebat sampai mengundang perhatian orang orang yang berada di sekitar pasar itu. Dia beteriak dengan sekeras'nya dalam tangis
" DIA orang yang berbudi luhur, orang yang sangat muliya,  orang yang jujur, orang di penuhi dengan hati yang penuh kasih sayang yang sangat tulus, DIA orang yang lembut hati serta ucapanya...DIA'lah MUHAMMAD  RASULULLAH SALLAHU ALAHI WASALAM.. Dan saat ini juga  aku di hadapan kalian semua yang ada di sini menjadi saksi bahwa aku saat ini juga  mengikuti agama MUHAMMAD dengan mengucap dua kali masyahadat :  ASYHADU ALA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANA MUHAMMAD DARASULULLAH "
teriak pengemis buta itu dengan teriakan dan isak tangis penyesalan..sedih haru bahagia yang di rasakan'nya....
 BARAKALLAHU FIIKUM