Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Menjaga Ancaman AI di Dalam Guci Pandora (Bagian Pertama)

19 Januari 2024   16:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:14 211 3
Menurut legenda Yunani, Prometheus telah 'mengambil Api dari Surga' dan memberikannya kepada Manusia. Zeus raja para Dewa mengetahui dan mencoba menetralisir 'berkat Api' yang telah diterima oleh manusia. Dia menugaskan Hephaestus (dewa api dan pelindung para pengrajin) untuk membuat seorang perempuan dari tanah, yang kemudian diberikan kepada para dewa sebagai hadiah pilihan mereka. Pandora adalah perempuan itu yang memiliki sebuah guci yang berisi 'segala macam kesengsaraan dan kejahatan'. Zeus mengirim Pandora kepada Epimetheus, yang melupakan peringatan saudaranya Prometheus, sehingga malah menjadikan Pandora sebagai istrinya [1].

Belakangan Pandora membuka guci yang dimilikinya, dan dari situlah 'segala macam kesengsaraan dan kejahatan ke luar dari guci memenuhi bumi'. Mengetahui hal ini guci segera ditutup dan hanya menyisakan 'harapan' di dalamnya. Oleh karenanya hanya berkat 'harapan' yang dapat digunakan oleh manusia untuk menghadapi segala macam kesengsaraan dan kejahatan yang terlanjur 'bebas dari guci'. Istilah Guci Pandora sendiri menjadi 'kotak' pada abad ke-16, ketika Erasmus, keliru menerjemahkan 'Guci' menjadi 'Kotak' dalam kisah Cupid dan Psyche [1].

Mengingat kembali kisah di atas pada abad sains dan teknologi terasa seperti dongeng. Namun layaknya legenda dan mitos, yang lebih penting adalah pesan yang hendak disampaikan daripada bentuk penyampaiannya. Bentuk sekedar kisah yang dibuat menarik agar pesannya tersampaikan.

Dalam kisah Guci Pandora 'kesengsaraan dan kejahatan' seolah berada di luar kendali sementara harapan masih berada dalam kendali manusia. Lalu apa hubungannya dengan teknologi AI?

Seperti sudah banyak diperbincangkan, AI telah menjadi berkat sekaligus berpotensi menjadi ancaman. Manfaat AI sebagai berkat justru sudah ke luar dari wadah Pandora (di sini kita melakukan pembalikan ilustrasi), dan justru ancaman-nya yang harus tetap dikendalikan berada di dalam 'guci'. Persoalannya adalah "Apa-apa ancaman dari AI?" Dan "Bagaimana langkah-langkah mencegah dan atau menghindarinya?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun