tulisanku yang keduaribu duapuluh
wajib hukumnya dirayakan
dengan sebuah puisi
puisi ini
puisi ini merayakan dirinya sendiri
sebagai tulisan keduaribu duapuluh
kuanggit di kompasiana
admin kompasiana bertanya bingung
: mana puisinya?
kujawab lugas dengan tanya
: emangnya loe pikir ini bukan puisi?
ayah tuah tertawa terbahak-bahak
jauh di ujung bumi sana
di lebakwana
entah di mana itu []