Dua puluh are sawahku kurelakan menjadi aspal tol. Sebab kupercaya kata-kata penguasa: "Jalan tol mendekatkan sawah ke pasar. Pupuk menjadi murah, gabah menjadi mahal." Tapi harus kuterima kenyataan: Sawah mendadak mahal, pupuk tetap mahal, gabah tetap murah. Aku tak percaya lagi tuah jalan tol.
KEMBALI KE ARTIKEL