Suatu siang tahun 1994, di sebuah lapo di Jabotabek, Rudol (pseudonim), pemilik lapo menceritakan masa lalunya. Dulu, katanya, profesinya adalah pencopet. "Tapi aku pencopet yang beragama. Rajin ke gereja tiap hari minggu," kisahnya. "Karena itu aku bikin pantangan. Tidak mencopet di hari Minggu."
KEMBALI KE ARTIKEL