Suatu hari sehabis hujan, gunung yang berada di dekat kampung Nasrudin, yang memang sudah gundul itu sebagian tanahnya longsor dan membentuk kubangan lumpur. Otak Nasrudin yang gemar membuat ulah itupun terpantik ide brilian untuk membuktikan kepintarannya. Saat itu juga Nasrudin langsung menuju angkringan, memesan kopi, bergabung dengan orang-orang dan mulai membual.
KEMBALI KE ARTIKEL