Setelah, kedzaliman rezim yang berlarut-larut selama puluhan tahun, kini milyaran pasang mata tertuju pada Suriah. Sebuah episode baru akan muncul, setelah diktaktor Bashar Assad lari tunggang langgang bak seorang pengecut menuju Russia.
Para pejuang yang mereka sebut pemberontak, berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti Hama, Aleppo hingga mahkota utamanya: Damaskus. Takbir dan tahlil bersautan dari masjid ke masjid, memberikan gambaran suasana kemenangan dan harapan.
Seorang guru berkata “bahwa yang membuat masa depan berbeda dengan realita, adalah bahwa masa depan menyimpan harapan dan kemungkinan-kemungkinan”
Kita sebelumnya melihat bahwa masalah Suriah itu seperti benang kusut yang tak tahu dari mana akarnya dan bagaimana solusinya. Namun, doa dan usaha tidak pernah mengkhianati siapapun yang melakukannya. Seperti Sudirman yang bergerilya dan Bung Tomo yang memekik-kan takbirnya
Sang maha kuasa membuat Russia sebagai sekutu utama fokus dengan masalahnya di Ukraina, Iran pun fokus mengurus urusannya, dan momentum kebangkitan itupun tiba, membuat Bashar yang sekejam itu kabur ketakutan dan menjadi sampah dalam sejarah baru Suriah.
Seorang ulama Suriah bernama Syaikh Abdul Kareem Bakhar, menggambarkan kegembiraan masyarakat disana dengan sebuah ungkapan “Dan engkau menginginkan kabar gembira hanya berupa sebuah Desa, namun Tuhan-mu menghendaki untuk memberimu kabar gembira berupa Kota-Kota. Inilah keadaan para pejuang kebebasan Suriah hari ini”
Sebuah kemenangan yang terjadi begitu cepat. Bahkan dunia pun dibuat tercengang dengan fakta, hancurnya sebuah kekuasaan otoriter yang telah mengakar sejak lama.
Saat ini dunia seolah masih bertanya, apakah Suriah menjadi gambaran tentang kemenangan Palestina di masa depan?
Wallahu’alam Bishawab waktu lah yang akan menjawabnya.