Tulisan ini muncul ketika di Kompasiana ada sebuah artikel "reflektif" berjudul "Kisah Tentang Muhammad Ali, Bocah Perawat Keluarga" yang ditulis oleh FebrianAminoto. Tulisan itu menyentuh, karena barangkali juga diniatkan untuk menggugah pembaca sehingga muncul semaca "insight", dan sekaligus apresiasi serta "saran" untuk pemerintah, khususnya Presiden dan Kementerian Kordinator Pambangunan Manusia dan Kebudayaan; tentang lebih peduli, berupaya menjemput bola, serta memberikan kesempatan untuk menyempaikan keluhan sehingga kasus yang menimpa Muhammad Ali bisa terdeteksi lebih dini. Karena bisa jadi, Muhammad Ali hanyalah satu di antara jutaan lainnya yang tak terekspos.
KEMBALI KE ARTIKEL