Selepas Ashar, kegiatan lomba pun dimulai. Gelak tawa dan semangat keceriaan mengiringi berbagai lomba yang diadakan. Lomba joget balon menjadi favorit pertama, di mana para peserta yang terdiri dari tim berpasangan harus menjaga balon tetap di antara mereka sambil berjoget mengikuti irama musik. Lomba ini memiliki dua kategori, untuk bapak-bapak dan ibu-ibu, sehingga suasana semakin meriah saat para suami-istri saling bersaing dengan pasangan lainnya.
Tak kalah seru adalah lomba sambung lagu. Setiap peserta harus melanjutkan lirik lagu yang dimainkan oleh panitia dengan cepat dan tepat. Bagi yang salah atau tidak mampu menyambung, harus gugur. Diiringi tepuk tangan dan sorakan dari para penonton, peserta satu per satu mulai tereliminasi hingga tersisa pemenangnya. Sementara itu, lomba makan kerupuk pun tak kalah menarik perhatian. Peserta yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu bersaing dengan penuh semangat untuk menjadi yang tercepat menghabiskan kerupuk yang tergantung di atas tanpa menggunakan tangan. Tawa pecah saat beberapa peserta kesulitan menggigit kerupuk yang terus bergerak terkena angin.
Setelah rangkaian lomba usai, tiba waktunya untuk menikmati makan sore bersama. Warga mengambil piring dari rumah masing-masing, kemudian mengantri untuk mendapatkan semangkuk pindang ikan patin yang harum menggoda. Tak ketinggalan, lalapan segar, tempe goreng renyah, ikan asin gurih, dan sambal mentah pedas menambah kenikmatan makan bersama tersebut. Suasana hangat penuh kebersamaan terasa begitu kental di sepanjang Jalan Kutilang Nusantara Permai.
Malam harinya, selepas Isya, acara berlanjut dengan pembagian hadiah untuk para pemenang lomba. Acara dibuka dengan laporan panitia yang menyampaikan penggunaan dana untuk perayaan, mulai dari pembelian bahan makanan hingga hadiah lomba. Transparansi ini disambut baik oleh warga, yang merasa bangga bisa berkontribusi dalam semaraknya peringatan kemerdekaan ini.
Setelah laporan selesai, satu per satu pemenang lomba dipanggil untuk menerima hadiah. Senyum dan kegembiraan menghiasi wajah para peserta, baik yang menang maupun yang kalah, karena pada akhirnya kebersamaanlah yang menjadi tujuan utama dari perayaan ini.
Acara ditutup dengan suasana malam yang akrab. Warga duduk bersama di bawah langit malam, menikmati makanan ringan berupa kacang rebus, mantang rebus, dan kopi hangat. Perbincangan santai melengkapi kehangatan malam itu, mengakhiri rangkaian acara yang penuh makna di Jalan Kutilang Nusantara Permai.
Semarak HUT RI ke-79 ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, mengingatkan semua akan pentingnya kebersamaan dalam bingkai kemerdekaan.