Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Pertama

5 Agustus 2024   23:07 Diperbarui: 5 Agustus 2024   23:08 43 0
Minggu pagi, 4 Agustus 2024, udara segar bercampur dengan embun pagi yang menyegarkan paru-paruku. Aku berdiri di sudut Jalan Rya Cudu, menunggu seorang teman untuk menghadiri pertemuan MGMP di MTs Maarif NU 5, Sekampung. Sinar matahari yang lembut menyinari jalanan, menciptakan bayangan panjang dari pepohonan yang berjajar di pinggir jalan.
Saat aku menikmati momen itu, tiba-tiba terdengar suara deru sepeda yang akrab di telingaku. Aku menoleh dan melihat Rudi, sahabat lamaku yang gemar bersepeda. Ia mengenakan helm berwarna biru cerah, dengan jersey sepeda yang memamerkan warna-warna cerah. Senyumnya merekah ketika ia melihatku, dan aku merasakan semangat yang sama seperti saat pertama kali kami ikut event bersepeda bersama.
"Hei, Win!" sapanya dengan penuh semangat. "Lama tak berjumpa!"

Aku membalas senyumannya. "Rudi! Kebetulan sekali bertemu di sini. Apa kabar?"

Rudi menurunkan sepeda dan mendekat. "Baik, Win. Aku sedang menuju Kompleks Kota Baru Pemerintah Provinsi Lampung. Hari ini ada acara bersepeda di sana. Bagaimana denganmu?"

"Aku menunggu teman. Kami akan menghadiri pertemuan MGMP di MTs Maarif NU 5," jawabku.

Kami tertawa mengingat kenangan masa lalu, saat bersepeda bersama di berbagai event. Suara kicauan burung dan gemericik air dari selokan kecil di pinggir jalan menambah keakraban suasana.

Rudi mengeluarkan botol air dari tasnya dan menawarkannya padaku. "Ingat saat kita pertama kali ikut event bersepeda? Kita hampir kehabisan air di tengah jalan."

Aku tertawa mengingat kejadian itu. "Ya, itu benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Aku hampir menyerah, tapi kau yang terus menyemangatiku."

Saat kami berbincang, aku melihat seorang teman yang kutunggu mulai mendekat. "Rudi, sepertinya temanku sudah datang. Aku harus pergi sekarang. Semoga sukses dengan acara bersepedamu hari ini."

Rudi mengangguk. "Terima kasih, Win. Semoga pertemuanmu juga berjalan lancar. Sampai jumpa di event bersepeda berikutnya!"

Aku melambaikan tangan pada Rudi dan berjalan menuju temanku. Sambil berjalan, aku masih bisa mendengar deru sepedanya yang semakin menjauh. Perasaan hangat dan kenangan indah membuat pagi itu terasa lebih istimewa.

Di sepanjang perjalanan menuju MTs Maarif NU 5, aku tak bisa berhenti tersenyum. Pertemuan singkat dengan Rudi mengingatkanku betapa pentingnya menjaga hubungan baik dan kenangan indah dengan teman lama. Dan tentu saja, semangat berolahraga bersepeda akan selalu menjadi bagian dari hidupku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun