"Kita harus cepat, Husen. Kereta terakhir sebentar lagi berangkat!" seru Yani sambil mempercepat langkahnya.
Namun, nasib berkata lain. Saat mereka mencapai peron, mereka hanya bisa melihat kereta terakhir perlahan menjauh, meninggalkan jejak lampu-lampu yang semakin mengecil di kejauhan. Rasa panik dan kecewa menghantam mereka berdua.