“Kak, inspiratif banget ya ceritanya,” bisik Raly, takut mengganggu peserta lain.
Kak Api mengangguk, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Iya, Ly. Kita bisa banyak belajar dari pengalaman mereka.”
Setelah sesi presentasi selesai, peserta diajak menikmati kopi dan camilan di area luar aula. Raly dan Kak Api berjalan ke salah satu sudut, duduk di bangku taman kecil yang menghadap ke arah kolam.
“Kak, aku jadi kepikiran tentang puisiku yang tadi,” ujar Raly sambil mengeluarkan secarik kertas dari tasnya. “Aku ingin bacakan untuk Kak Api.”
Kak Api memandang Raly dengan penuh perhatian. “Tentu, Ly. Aku akan mendengarkan dengan senang hati.”
Raly tersenyum sangat bahagia, senyuman ini membuat bola matanya nyaris hilang, lalu ia menarik napas dalam, lalu mulai membaca puisinya:
Jika Masih Ada Harapan