Menjadi seperti cerdas anak-anak di Finlandia,
Tapi ini panggilan jiwa,
Mencerdaskan anak bangsa, memupuk cita-cita.
Kesamaan dan kesetaraan, itu hak semua,
Kecerdasan bukan hanya di kota, tapi juga di desa.
Setiap anak itu unik, istimewa,
Menjadi cerdas dengan cara mereka.
Ingatanku pada Mugi, di kelas 6 SD,
Di kampung Sindang Agung, pendiam tapi jago Matematika.
Katanya, anak pendiam pandai dalam ilmu pasti,
"Bisa jadi?" Pikirku, sambil mengenang masa lalu.
Namanya Rudi, muridku di tahun pertama,
Hanya dua tahun bertugas, tapi kenangannya tak terlupa.
Tak pernah bertemu lagi, namun kabarnya tersiar,
Anak kampung dengan bakat yang luar biasa.
Kenangan sepuluh tahun lalu, tiba-tiba terbangun,
Sosok anak muda, menegurku di angkot, penuh senyum.
"Pak Mugi ya?" Sapa Rudi anak yang dulu jago Matematika,
Sekarang kuliah di Universitas Lampung, D3 Bahasa Inggris.
Takdir menuntunnya, lulus dengan gemilang,
Kini bertugas di Kota Bandar Lampung, Â
Pesan sms, menyampaikan kabar bahagia,
Rudi guru muda yang terinspirasi, mengabdi sepenuh jiwa.
Pertemuan singkat, penuh makna,
Rudi, cita-citamu tercapai dengan gemilang.
Doaku selalu menyertaimu, dalam langkah-langkah perjuangan,
Menjadi guru yang baik, ikhlas, seperti yang kau dambakan.
Semangat Rudi, guru muda,
Langkahmu menjadi inspirasi, bagi anak-anak bangsa.
Kau buktikan, kecerdasan ada dimana-mana,
Di Kota, di desa, di pelosok negeri kita.
Sebuah cita-cita yang mulia, terwujud dengan usaha,
Perjuangan yang luar biasa, mengantarkanmu ke sana.
Kisahmu, Rudi, adalah bukti nyata,
Bahwa setiap anak bisa cerdas, menjadi dirinya sendiri.
