Suatu sore, Imam pulang dari kampus dan disambut oleh angin sejuk serta aroma masakan buleknya dari dapur. Kehangatan dan kenyamanan rumah buleknya selalu membuatnya merasa betah. Setiap hari, komunikasi antara Imam dan buleknya berjalan lancar. Mereka saling mengingatkan tentang hal-hal kecil tapi penting, seperti mematikan magiccom atau memastikan kulkas berfungsi dengan baik.