Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Keakraban Alumni Guru Al Kautsar

5 Juni 2024   14:06 Diperbarui: 5 Juni 2024   14:15 78 0
Pada sore itu, 21 April 2024, grup WhatsApp "Alumni Guru Al Kautsar" dipenuhi dengan suasana hangat dan penuh keakraban. Wida Nurvaif, salah satu alumni yang paling aktif, memulai percakapan dengan menyapa teman-temannya.

"Assalamualaikum semuanya! Bagaimana kabarnya hari ini?" tulis Wida, mencoba menghangatkan suasana dengan pertanyaan sederhana.

Beberapa saat kemudian, Wida mengirimkan sebuah foto ke grup. Meski kami tidak bisa melihatnya, momen yang dibagikannya pasti membawa kenangan berharga bagi semua anggota grup.

"Terima kasih banyak, Bu Wida, atas jamuannya kemarin," tulis Dra. Supariem dengan tulus. "Rasa syukur saya atas kehangatan yang kita rasakan bersama. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga."

Handayani ikut meramaikan percakapan, "Iya, terima kasih banyak, Bu Wida! Masakannya enak sekali. Saya harap bisa merasakan masakan Bu Wida lagi di waktu mendatang, hehe."

Septinayati juga menambahkan, "Terima kasih, Wida, atas fasilitas silaturahmi yang diberikan. Doa saya semoga berkah untuk Wida dan keluarga serta semua anggota grup ini."

Tidak ketinggalan, Bertakodri ikut berkomentar, "Mohon maaf jika ada kesulitan yang mungkin timbul. Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan Wida. Terima kasih banyak."

Kemudian, Septi Aprili berbicara, "Alhamdulillah, kita semua dalam keadaan baik. Saya baru saja pulang dari Lampung, hanya dua hari, tapi melihat foto profil grup ini membuat saya kangen sekali dengan kalian semua."

Namun, tiba-tiba satu pesan dari Wida dihapus. Mungkin ada alasan tertentu di baliknya. Namun, Wida segera kembali dengan pesan penuh doa dan harapan, "Semoga pertemuan ini menjadi awal dari ikatan silaturahmi yang kuat di antara kita."

Di akhir percakapan, Wida tidak lupa memberikan sedikit candaan, "Oh iya, panggilan 'Bunbun' itu unik ya, tapi mungkin kurang cocok di grup kita, hehe."

Meski suasana sedikit berbeda, keakraban di antara para alumni guru Al Kautsar tetap terasa hangat. Mereka mungkin tidak bisa selalu bertemu secara fisik, tetapi kebersamaan di grup ini menjadi pengikat yang kuat bagi silaturahmi yang sempat terpisah.

"Terima kasih semuanya, semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan. Salam hangat untuk keluarga masing-masing," tutup Wida.

"Waalaikumsalam, sampai jumpa lagi!" balas anggota grup serentak, menutup sore itu dengan kehangatan dan kebersamaan yang berkesan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun