Ketika anda membaca kata “elektronik” maka pikiran anda lalu tertuju pada bermacam-macam perangkat elektronik di sekitar anda yang membutuhkan daya listrik. Dari berbagai macam perangkat elektronik tersebut, lampu merupakan alat penerangan buatan manusia yang membutuhkan daya listrik. Entah apa pemikiran Thomas Alva Edison pada saat itu, sehingga ia dapat menemukan sekaligus menciptakan bola lampu atau lampu pijar. Sesungguhnya Thomas Alva Edison bukan yang pertama kali menemukan lampu pijar, namun ia yang pertama kali mendapatkan hak paten lampu pijar pada April 1879. Lampu pijar merupakan cahaya buatan yang menyalurkan arus listrik melalui filament. Dalam perkembangannya, kemudian lampu tidak hanya memiliki bentuk yang bulat, antara lain adalah berbentuk jamur, lilin, luster, dan sebagainya. Keberadaan lampu pijar perlahan demi perlahan mulai menyingkirkan beberapa alat penerangan sebelumnya seperti lilin, senthir (teplok), obor, dan sebagainya. Perkembangan teknologi-lah yang membuat lampu menjadi berbagai macam bentuk, warna dan mulai tersedia dari voltase tegangan 1,25 volt hingga 300 volt.
Tidak hanya berfungsi sebagai alat penerangan, lampu memiliki berbagai manfaat lainnya antara lain seperti: pemanas kandang ayam, bayi yang lahir agar tidak kuning, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang indsutri. Berdasarkan fungsinya tersebut pula, bola lampu kemudian memiliki berbagai macam jenis. Cara kinerja bola lampu sebenarnya relative mudah, namun seiring berkembangnya teknologi maka kebutuhan daya listrik bola lampu-pun semakin tinggi. Maka terciptalah sekarang ini lampu hemat energi atau listrik. Lampu hemat energi sendiri sekarang mulai popular di Indonesia. PT Philips Indonesia memproduksi lampu khusus hemat energi (CFL-1) berukuran 3 watt dan 5 watt, demi percepatan program Kampung Terang Hemat Energi 2010. Lampu-lampu jenis khusus diproduksi dengan harga murah agar mudah dijangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dari berbagai macam fungsi dan kegunaanya, bola lampu atau lampu pijar hampir memiliki fungsi yang sama dengan matahari sebagai sumber energi utama dalam kehidupan manusia. Hanya saja, fungsi dan kegunaan lampu pijar relatif lebih terbatas di banding matahari yang sumber energinya bersifat kekal atau tidak akan habis.