Kemarin pagi, lepas shalat shubuh, seperti biasa saya ke warung kelontongan yang juga menjual sayur mayur, ayam, daging dan kebutuhan masak – memasak yang tak jauh dari rumah saya. Sampai di warung, sudah ada ibu – ibu yang lain. Ada yang menyapa, ada juga yang menyalami saya, bahkan ada seorang Ibu Sepuh yang saya panggil Oma Manado yang seketika mencubit kedua pipi saya dan menawarkan agar saya ke rumahnya karena Oma Manado itu baru saja membuat banyak kue cucur. Di warung, saya hanya membeli seekor ikan salem ukuran besar dan sepuluh ribu rupiah sayuran mentah bahan sup. Ketika saya akan membayar ke kasir, Ibu Pemilik Warung berbisik kepada saya, bahwa Ibu XYZ - tetangga baru kami - menitip pesan agar saya mau ke rumahnya. Penasaran, saya pun ke rumah Ibu XYZ yang konon suaminya adalah seorang bankir.