Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Catatan Si Boy Tentang Pasar Saham Indonesia

23 Juni 2015   22:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 2168 0

Siapa sangka di tengah kesan megah dan suksesnya Bursa Efek Indonesia, ternyata investor lokal (Indonesia) saat ini hanya berjumlah 500 ribu saja! Bayangkan jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah rakyat Indonesia yang 250 juta jiwa. Artinya masih sangat sedikit sekali wawasan masyarakat kita atas pasar modal. Siapa yang harus bertanggung jawab?

Nah.. datanglah sosok baru ini. Siapa tak kenal dia, Mas Boy - yang kali ini bukan tentang si anak muda kaya, jagoan lagi pula pintar, melainkan Mas Boy Thohir. Panggilan akrab Pak Garibaldi Thohir, direktur Adaro Energy yang baru saja terpilih menjadi Komisaris BEI. 

Baru terpilih menjadi Komisaris BEI, Mas Boy sudah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kekuatan pasar modal di BEI ini. Salah satunya adalah dalam merespon minimnya investor lokal tadi yaitu dengan cara menjemput bola. Jadi pihak BEI tidak cuma duduk dan menunggu investor datang saja. Saya pikir ini menarik karena memang pada kenyataannya dari banyak orang yang saya kenal masih sedikit sekali mereka yang paham tentang pasar modal. Belum lagi kesan negatif yang selama ini muncul dengan mengaitkan bahwa ikutan pasar saham itu bikin stress, tidak bisa tidur, bahkan berpotensi bunuh diri..!  Haha.. Saya sih belum pernah dengar berita semacam itu.

Kadang saya berfikir, saat ini masyarakat Indonesia bisa dikatakan lebih terbuka dalam banyak menerima tawaran dan informasi. Hanya saja cara dan media berkomunikasinya yang belum pas. Istilah Pak Boy dengan jemput bola saya pikir pas dan cocok. Dalam artian tidak saja dalam bentuk penawaran langsung kepada masyarakat melainkan jemput bola dalam arti melakukan pendekatan-pendekatan yang khas atas calon investor. Tentu akan berbeda jika pendekatan ini dilakukan kepada pekerja mapan? pekerja pemula? mahasiswa? ibu rumah tangga? pensiunan? dan seterusnya bukan? Bahasa, tema, gaya penyampaian, bahkan momen pendekatan pun harus menjadi perhatian. Tidak sedikitkan penawaran produk bagus gagal direspon oleh pasar hanya karena timingnya yang tidak pas. Misalnya kita lagi makan siang malah ditawari ballpoint bagus. Bisa jadi saya tertarik dengan ballpoint tersebut hanya saja koq gak nyamannya ketika itu ditawarkan saat saya sedang makan siang? saat tangan saya sedang belepotan dengan bumbu sate misalnya?

Dengan masuknya Pak Boy ke dalam "perahu" BEI ini tentu memiliki harapan baru. Latar belakang beliau yang memiliki reputasi beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai The Best CEO dan yang lainnya tentu menjanjikan sekali. Semoga dengan masuknya sosok yang mengedepankan nilai keberagaman ini akan memberikan warna baru dari BEI ke depannya. Apalagi belakangan ini sudah banyak sekali anak-anak muda yang mulai tertarik untuk mencari tahu tentang pasar saham dan mulai ikutan menjadi pemegang saham. Ya kita lihat saja, karena saya pun sebetulnya sedang meraba-meraba untuk mencari tahu dan ingin juga sih bisa ikutan main di pasar saham.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun