Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Nafsu Atau Cinta?

5 Agustus 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 214 0
Menjadi seorang pria memang tidaklah mudah,terkadang ada saat dimana nafsu muncul,ada saat dimana cinta dapat di rasakan.Memang,dua-duanya amat sangat menggiurkan.Nafsu akan seks,juga kehausan akan cinta.Menikmati tubuh seksi nan indah amatlah membahagiakan,namun cinta juga membuat kita bahagia.

Sudah lama aku masih single,walaupun aku sudah berumur dua puluh tiga tahun.Aku mempunyai sifat yang aneh,selalu ingin berada di sekitar cewek.Teman-temanku rata-rata adalah lawan jenisku,sampai-sampai aku di juluki sebagai seorang playboy,padahal pacaran aja belum pernah.

Suatu kali aku bertemu seorang gadis,dia tidak begitu cantik,mempunyai kulit putih bersih,tetapi ia gemuk.Satu kriteria cewek idaman yang aku ngga suka.Hehe..Namanya aja nafsu.Ngga suka cewe gendut.Tapi,satu hal yang ku rasakan darinya.Jantung ini selalu berdebar-debar ketikaku bertemu dengannya.

Ntah mengapa,aku menjadi ingin selalu dekat dengannya.Sampai suatu ketika aku mempunyai kesempatan untuk nonton bareng dia dan teman-temannya.Aku memilih untuk duduk di dekatnya,dan mungkin ini saat yang tepat untuk memegang tangannya yang halus dan lembut(belum di pegang aja udah kerasa apalagi kalo udah di pegang?).Kebetulan kami nonton film horor,jadi pada saat itu,aku bisa mencuri kesempatan untuk memegang tangannya.

Namun,aku hanya sempat menyentuh tangannya sementara.Karena terganggu oleh teman-temannya yang melempari popcorn dari belakang.Kesel rasanya,tetapi yah sudahlah.Kemudian aku membuatnya tertawa,bukan ketakutan karena filmnya.Tadinya sih rencananya mau nakut-nakutin,ternyata malah buat dia ketawa.Setidaknya bisa membuat dia senyum bahagia dan melupakan masalah-masalahnya.

Mungkin ini terakhir kalinya aku dapat menikmati waktu bersama dia,karena sebentar lagi ia akan meninggalkan negara indonesia ini.Aku tidak dapat berkata apa-apa,hanya tangis yang dapat ku pendam,sambil menahan tangisku,aku berkata padanya,"baik-baik yah disana.Keep contact,oke?".Dia hanya tersenyum dan membalas,"iya."

Sekian pembicaraan kami terakhir kali ketika kami bertemu,kini aku dan dia di pisahkan oleh jarak.Jarak yang amat jauh.Komunikasi kami terus berlangsung lewat friendster dan facebook.Kadang ia juga menelepon.Tapi aku sedang sibuk dengan urusan magangku.Terkadang aku nyuekin dia.Terpaksa,karena sibuk.

Kami sempat tidak berkomunikasi selama satu tahun.Sebelumnya,aku memberanikan diriku untuk bertanya apakah dia sudah mempunyai gandengan,namun ia jawab tidak dan ia bilang bahwa ia ingin berkonsentrasi dalam study-nya dulu.Aku hanya diam,mungkin ini belum saatnya aku menyatakan perasaanku.

Setelah beberapa lama,aku melihat facebook statusnya sudah in a relationship.Aku tak sanggup untuk betanya dengan siapa dia berpacaran.Aku mengurungkan niatku untuk menyatakan perasaanku padanya.Hanya bisa diam,tak berani bertanya dan takut akan jawaban yang akan menyakitiku.

Saat itu,seorang wanita di kampusku bernama Dewi datang dan mengisi hari-hariku.Kekecewaanku hilang seketika,namun aku masih merasakan benih-benih cinta itu.Aku tak dapat melupakannya.Sepuluh bulan kemudian,aku jadian dengan Dewi berdasarkan nafsuku.Ia cantik,manis,seksi.Tidak seperti cintaku yang lama.

Sayangnya,aku tak begitu mencintainya.Aku hanya memilihnya berdasarkan nafsuku.Mungkin saat itu,aku tak sadar.Mungkin saat itu aku tak tau apa yang aku lakukan.Aku tak tau pasti mengapa aku memilih Dewi.Ia memang sedikit memenuhi kriteria cewek idamanku,tetapi aku tak dapat membohongi hati ini.Namun,aku memaksanya untuk mencintai Dewi.

Hari ini,tiba-tiba gadis itu muncul kembali dalam kehidupanku.Ia sudah single,namun aku sudah tak berdaya.Ia datang dan mengucapkan selamat atas hubunganku dengan Dewi.Ia tidak tau bahwa sesungguhnya dialah yang ku cintai.Aku ingin mutusin Dewi dan berhubungan dengannya,namun itu semua mustahil karena Dewi telah mencintaiku dan belum tentu dia akan menerimaku setelah aku putus dengan Dewi.Aku terpaksa.Cinta ini adalah cinta paksaan.Aku tak tau apakah aku harus terus berbohong pada hatiku bahwa aku mencintai Dewi,atau haruskah aku jujur dan mengejar cintaku?

Aku malah memilih nafsuku,nafsuku akan Dewi yang bertubuh seksi dan cantik.Walaupun aku tak mencintainya,biarlah nafsu ini yang membahagiakanku.Lepaslah cinta itu demi nafsuku.Apa aku salah?Menurutku tidak!Karena pria pasti tak dapat melepaskan diri dari hawa nafsu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun