Penyakit infeksius merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar dan menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengobatan utama penyakit infeksius adalah antimikroba (Reygaert, 2018). Penggunaan antimikroba di masyarakat sudah berkembang pesat dikarenakan akses yang mudah dan harga yang murah (Sinto, 2020). Pada dasarnya penggunaan antimikroba dilakukan secara rasional dengan pemahaman yang tepat mengenai dosis obat, interval waktu pengunaan dan kesesuaian dengan penyakit yang dialami individu (Naylor et al., 2018). Namun, dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kepatuhan masyarakat serta rendahnya upaya promosi edukasi mengenai pengunaan antimikroba, menyebabkan terjadinya suatu permasalahan yaitu
Antimicrobial Resitence (AMR) (Arrang et al., 2019).
Antimicrobial Resitence adalah penurunan kepekaan mikroorganisme penyebab penyakit infeksius terhadap obat antimikroba (WHO, 2020).
KEMBALI KE ARTIKEL