Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hukum

Densus 88

31 Mei 2024   10:53 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:57 68 1

GEGER!! ANGGOTA DENSUS 88 DICIDUK POM TNI KARENA MENGUNTIT JAKSA AGUNG MUDA PIDANA KHUSUS


Senior Densus 88/AT, Jenderal Ansyaad Mbai Bersuara Dalam ILC



Densus 88, kebanggaan nasional yang diakui secara internasional, kini terguncang dengan penangkapan salah satu anggotanya yang diduga menguntit Jaksa Agung Muda Pidana Khusus. Jenderal Ansyaad Mbai, seorang senior Densus 88, angkat bicara dalam sebuah diskusi, mengekspresikan kekecewaannya terhadap situasi ini. Menurutnya, ada kelompok sempalan di dalam Densus 88 yang bertindak di luar kendali pimpinan resmi. Hal ini menimbulkan kemarahan para tokoh senior Densus 88, bukan terhadap penangkapan itu sendiri, melainkan terhadap pemanfaatan isu ini oleh pihak-pihak tertentu.

Para tokoh senior tersebut merasa marah karena Densus 88 adalah kebanggaan nasional Indonesia dan telah diakui secara internasional sebagai model terbaik dalam penanggulangan terorisme. Namun, kemunculan isu ini dianggap sebagai penghinaan terhadap prestasi mereka. Mereka menekankan bahwa setiap operasi Densus 88, yang resmi, selalu diawali dengan perencanaan matang dan tidak sembarangan dalam menetapkan target.

Pada intinya, apa yang membuat para tokoh senior marah adalah pemanfaatan isu ini untuk kepentingan tertentu yang tidak sejalan dengan visi dan misi Densus 88. Mereka merasa ada ketidaksinkronan antara kepentingan penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung dan Mabes Polri. Lebih lanjut, Jenderal Ansyaad Mbai menyatakan bahwa situasi ini merupakan akibat dari pergeseran kekuasaan politik yang terjadi di level atas.

Namun demikian, Jenderal Ansyaad Mbai menegaskan bahwa jangan terlalu cepat menyalahkan individu tertentu, karena bisa saja mereka juga merupakan korban dalam situasi ini. Lebih baik, kita mulai dengan mengumpulkan fakta-fakta objektif dan memahami siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas terjadinya situasi ini.

Selain itu, Jenderal Ansyaad Mbai juga menekankan pentingnya menjaga reputasi dan keberlangsungan Densus 88 sebagai aset nasional dan internasional yang sangat berharga dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Sebagai kesimpulan, ia berharap agar isu ini tidak menghancurkan reputasi Densus 88 dan menyerukan untuk menuntut perbaikan jika terjadi penyalahgunaan atau kesalahan dalam penggunaan kekuasaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun