Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Buah Komersialisasi Nasionalisme - PSSI & Tiket Final AFF Cup

28 Desember 2010   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 223 0

Masyarakat Malaysia nota bene memiliki daya beli rata-rata satu level di atas masyarakat kita. Namun, panitia pertandingan mereka sangat paham keberhasilan Malaysia menembus hingga babak Semifinal Asian Games dan Final AFF Cup tidak perlu dijadikan mesiu yang mampu meledakkan ketamakan mengeruk keuntungan ekonomi dari posisi mereka di dalam organisasi sepakbola. Tiket final pertandingan Stadion Bukit Jalil dijual dengan harga yang terjangkau, bahkan oleh TKI sekalipun, suatu fakta yang jelas berbeda dengan Panpel Indonesia.

Peningkatan antusiasme supporter Indonesia untuk menyaksikan langsung kiprah para bintangnya dimanfaatkan “dengan sebaik-baiknya” oleh pengurus PSSI, yang terkenal pandai memanfaatkan mementum untuk meraup profit komersial. Meningkatnya nasionalisme buah dari lolosnya Timnas Indonesia ke babak Final AFF patut diberdayakan alias dikomersilkan. Harga tiket yang dijual Panpel PSSI meningkat dari babak ke babak. Harga tiket Final terendah di Gelora Bung Karno bahkan hampir sama dengan harga tiket termahal di Malaysia (baca juga ), sesuatu yang sangat kontras dengan Panpel Malaysia, bukan?

Namun, peruntukan profit organisasi tersebut sepertinya hanyalah prosedur formal di kepala kita.Otak pengurus PSSI telah memperhitungkan matang agar yang masuk ke kantong pribadi masing-masing mereka cukup besar. Kesuksesan dan antusiasme yang melahirkan nasionalisme di Indonesia selalu di lihat sebagai ceruk market yang potensial, secara ekonomi maupun politik. Secara ekonomi sponsor lebih mudah didatangkan.

Sepak bola yang adalah olahraga rakyat juga menjanjikan keuntungan politik. Pengurus PSSI jelas paham benar sikon ini. Sokongan sponsor baru jelas mengurangi beban ekonomi PSSI sementara dukungan mereka yang mencari popularitas demi keuntungan politis dengan menunjukkan perhatian kepada Timnas yang sedang menjadi sorotan utama jelas mendatangkan inspirasi untuk memperoleh kontribusi berupa sumbangan finansial.

Inilah poinnya. Momentum nasionalisme masyarakat yang melonjak karena faktor sepak bola dipergunakan dengan tepat oleh pengurus PSSI. Mereka paham benar hukum ekonomi, permintaan meningkat akan equal dengan harga yang turut mengalami lonjakan. Apalagi kali ini lonjakan permintaan melebihi persediaan, kapasitas Stadion GBK. Ini jelas patut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan ganda: sumbangan dari donatur yang melimpah ditambah keuntungan tiket yang juga meningkat. Soal bagaimana mengelola manajemen penjualan agar tidak tercipta kekisruhan yang sudah bisa diprediksi – peminat nonton langsung jauh melebihi kapasitas stadion – tidak menjadi prioritas pemikiran NH cs.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun