Sebagai Ibu Kota dengan Jumlah Penduduk terbanyak di Indonesia kasus ataupun modus kejahatan di JAKARTA yang sangat beragam sudah bukan hal yg “WAH” atau baru terdengar di telinga kita . Ya, Mau di kata apa memang ini nyatanya . Dengan Wilayah yang sempitdan Jumlah Kepadatan penduduk yang melimpah ruah serta di tambah minimnya pengawasan dari pihak yang berwajib membuat Jakarta menjadi tempat nge-TEM yang asik bagi para pelaku kejahatan seperti yang sedang nge-TREN akhir-akhir ini . Seperti halnya Aksi Geng Motor yang brutal , Pencopet , Perampok , bahkan yang menggunakan cara halus . Sebut saja Penipu, aksi dari profesi ini sangatlah berbeda dengan aksi kejahatan lainnya . Mengapa saya bisa bilang sangat berbeda?, Ya.. menurut saya ini adalah aksi kejahatan yang halus,tanpa menggunakan otot,tanpa memerlukan kecepatan tangan dan sebagainya . Para Penipu di Jakarta Sekarang ini sudahlah sangat pintar dan kreatif dalam mengatur strategi untuk beraksi . Contohnya Aksi Penipuan berkedok Menjual seekor burung langka dengan harga yang brani . Hal ini baru saja saya alami kamis kemarin tepatnya tanggal 26/04/2012 sore hari . Sore itu saya hendak bersilaturahmi ke rumah Saudara saya di daerah Ciracas . Tak biasanya saya menggunakan fasilitas Angkutan Umum 06 Jurusan Kp.Melayu-Gandaria yang sebelumnya saya memilih menggunakan kendaraan roda dua yang sedang di pinjam tetangga .
Awalnya dalam perjalanan melewati Ps.Kramat Jati berjalan normal hingga lampu merah sebelum Ps.Induk . Tak lama kemudian Angkot yang saya tumpangi menepi kekiri jalan hendak mengangkut 2 orang penumpang lain yang sebelumnya di dalam angkot tersebut hanya ada saya sebagai penumpang dan pak supir . Kedua penumpang yang baru saja naik ialah seorang Bapak kisaran umur 50 tahun dan seorang wanita kantoran kisaran umur 30 tahun . Selang beberapa menit kemudian angkot yang saya tumpangin melewati Ps.Induk, dan tepat sebelum RS.HARAPAN BUNDA angkot tersebut menepi kembali, dan masuklah seorang Bapak dengan Kemeja Kantoran duduk tepat di samping Wanita Kantoran yang kebetulan juga duduk bersebelahan dengan saya . Disinilah kejanggalan mulai terjadi, Beberapa meter selanjutnya sebelum fly over Ps.Rebo naiklah 2 orang Bapak-bapak dengan kemeja yang rapi pula dan salah satu dari mereka membawa kantung besar berwarna coklat yang di beri lubang di sisi-sisi atasnya . Dan selang beberapa menit kemudian naik lagi 2 orang Bapak-bapak dengan pakaian yang rapi juga . Perasaan saya sudah tidak enak di kala itu,Tiba-tiba terdengar suara burung yang begitu kerasnya dengan suara yang menyerupai manusia berucap “Selamat Sore”,Sentak saya terkejut dan langsung mengarahkan kedua mata saya ke bungkusan yang salah satu penumpang tadi bawa .
“Itu Burung Pak?” Tanya seorang penumpang yang naik dari Rs.HARAPAN BUNDA tadi.
Dengan senyum yang ramah Bapak yang memegangi bungkus itu menjawab “Iya,Pak… Burung Kakak Tua Bos saya ini”, “Hebat ya udah bisa ngomong kayak gitu burungnya?”sahut Penumpang lainnya yang naik dari Lampu Merah Fly Over Ps.Rebo .
“Betul Pak , Namanya juga burung mahal… ini niatnya mau dijual sama bos saya,Kiranya Bapak berminat?”sahut siBapak yang memegang bungkusan tersebut .
“Emangnya mau di lepas berapa??”sahut penanya sebelumnya .
Di saat heboh2nya Bapak-bapak tadi , hanya saya,pak supir,Bpk umur 50tahun dan Wanita kantoran saja yang diam memperhatikan berdebatan mereka .
“5juta saja Pak”sahut si penjual burung . “HAH??5 Juta??” kiranya begitu teriakan dalam hati saya ketika mendengar nominal harga burung tersebut .
“Wah Murah sekali pak?? Sayang sekali burung selangka itu di jual 5jt,saya lagi gak bawa uang cash sih,tukar dengan blackberry saya bisa gak pak?”sahut salah satu dari mereka yang begitu kompak saling bertanya-jawab .
Kala itu saya sudah memastikan bahwa ada yang ganjil dengan kelima penumpang baru ini . Tak lama kemudian si Bapak umur 50 tahun yang dari tadi hanya diam ikut buka mulut “Boleh di liat gak Pak itu Burugnya?”tanyanya Penasaran .
“Wah takut lepas pak,kecuali bapak mau bayarin atau DP cash dulu ke saya..masalahnya langka Pak”Sahut si Penjual mencurigakan dengan lihai dan santainya .
Tepat ketika sampai di lampu merah Mall Cijantung, si penjual mulai menawarkan kantong coklat yang katanya berisi burung langka tersebut kepada wanita kantoran yang duduk tepat di samping saya dengan nada yang agak memaksa . “Eh si Mba,minat gak mba?Saya sedang butuh banget uang…Rugi-rugi deh saya jual 5 juta”.
Penumpang lain yang saya curigai ikut bicara”Iya mba,jarang-jarang banget ada yang jual burung langka kayak gini murah…. Saya lagi gak bawa uang cash si,si bapak juga gak mau burungnya di tuker dengan Blackberry saya”begitu sahutnya seolah membantu si penjual .
Si wanita tersebut hanya tersenyum dan berucap kecil “Terima kasih Pak saya tidak berminat” . Selang beberapa menit turun satu persatu penumpang-penumpang mencurigakan tadi dengan tidak berbarengan,yaitu dengan cara turun di tempat yang berbeda namun berdekatan selisih beberapa meter ( tidak turun sekaligus di tempat yang sama ) . Setelah para penumpang mencurigakan tadi turun , jumlah penumpang angkutan pun kembali seperti semula yang sangat baik-baik saja . Bicaralah seorang bapak 50 tahun tadi kepada si wanita kantoran “Untung saja si mba gak terhasut mereka”,
”Terhasut bagaimana pak?”sahutnya si wanita kantoran keheranan .
“Mba gak sadar tadi?mereka tadi itu kan berniat nipu mba loh”ujar si Bapak meyakinkan si wanita tsb .
Saya pun ikut bergabung membicarakan peristiwa tadi “Bener berarti Pak dugaan saya, kelihatan dari cara mereka beraksi….kompak banget saling Tanya-jawab”.
”Oh gitu ya?saya juga curiga tapi sama yang jual burung aja”jawab si Wanita itu dengan POLOSnya . Sedang asik-asiknya kami membahas kejadian tadi,si pak supir ikut mengobrol dengan kami “Pokonya hati-hati deh mba,angkot saya udah 3 kali sama yang tadi itu di naikin orang-orang jahat kayak mereka itu..” . “Saya juga bisa ngomong kayak begini karena udah pernah ngalamin dan hamper kena juga”sahut si Bapak penumpang seolah berbagi pengalaman kepada kami . Tak terasa lamanya kami berbincang , Sampailah saya di tempat tujuan dan turun meninggalkan angkot tersebut .
Dari kejadian yang baru saja saya alami tersebut bisa di ambil beberapa pelajaran dan hikmah di dalamnya . Diantaranya , Jangan pernah “Kosong Pikiran” . Kedua,Jangan terlalu polos di muka umum . Ketiga,Jangan mudah percaya dengan orang baru saja kita temui/kenal . Keempat,terus bersholawat di dalam hati seperti saya hehe.. . Dan salah satu hikmah dari peristiwa tersebut adalah tidak bayar angkot ketika sampai di tempat tujuan karena langsung pergi begitu saja meninggalkan angkot tsb (baru saya sadari ketika sampai di lokasi tujuan, uang 5000 untuk membayar angkot masih saya genggam dengan erat).
Sekedar berbagi info saja, Semoga bermanfaat..