Kau bangkitkan lagi kenangan
pada hangat peluk, kecupan liat dan harum rambut
yang sesekali singgah diantar semilir angin
_Dingin mendera, kuangkat lagi gelasku
reguk kesepian, kamu di benakku seperti anggur kolesom
Pada aroma yang sama merindui, candui malam malam ku
kamulah anggur kolesom itu
_Malam bergegas, kupandangi di ujung mabukku
sebelum ia menjadi terang
aku kembali pulang, menutup gordin kamar rapat
sebelum akhirnya tersungkur dalam lelap
Diantara itu. . Jangan menelpon, aku tak tahan mendengar suaramu