Sudah lebih dari sepekan sejak 10 WNI diculik pada 26 Maret lalu di perairan Tambulian, lepas pantai Pulau Tapul, Kepuluan Sulu, Filipina. Aksi ini bertujuan untuk mendapatkan 50 juta peso atau 15 miliar rupiah. Pelaku penculikan disebut-sebut kelompok Abu Sayyaf meski menurut wartawan senior di Mindanao, Jess Dureza pelaku belum tentu Abu Sayyaf. Dari Indonesia dikabarkan akan menggunakan tentara untuk pembebasan. Namun ide ini tidak disarankan oleh Jess Dureza dan juga oleh Benny Mamoto, mantan Kepala Unit Keamanan Negara, Bareskrim Mabes Polri, mantan Interpol dan juga mantan Densus 88 Antiteror.
KEMBALI KE ARTIKEL