Ditahun politik banyak cara yang dilakukan capres demi menjaga citranya agar masyarakat tetap simpatik dan percaya untuk dijadikan pemimpin suatu negara. Melalui tayangan iklan politik yang mempromosikan visi misinya, blusukan kesetiap daerah terpencil demi popularitas.
Berusaha mempersuasi masyarakat untuk memilih dirinya di pertarungan pilpres Juli mendatang. Namun beda halnya dengan kelakuan anak dari salah satu capres 2014 dari partai Golkar Abu Rizal Bakrie yang kerap disapa (ARB) saat ini. Geram dengan keberadaan iklan kampanye PDIP Jokowi yang terpampang di portal berita viva.co.I'd, Ardi Bakrie anak dari Abu Rizal Bakrie (Capres 2014 ) dari partai Golkar marah kepada Uni Lubis dan Nezar Patria (Pimred-Wapimred) Kamis malam (3/4/2014). Anindra Ardiansyah Bakrie selaku Chief Executive Officer (CEO) atau Presiden Direktur TVOne dan Viva.co.id, langsung melayangkan teguran keras dan memerintahkan untuk segera mencabut iklan tersebut melalui surat elektronik atau surel yang ditujukan kepada redaksi viva.co.id. Namun yang menjadi kesalahan fatal bagi Ardie Bakrie, isi surat elektronik yang ditujukan kepada Uni Lubis dan Nezar Patria dibumbui dengan ancaman. " Itu halaman sakral, kita disusupi pihak lain. Jika ada yang keberatan silahkan mengajukan surat pengunduran diri (resign) sebelum ayam berkokok" tegas Ardi Bakrie. Awalnya ancaman Ardi Bakrie hanya ditujukan kepada dua orang petinggi redaksi yang dianggap sebagai penanggung jawab dengan keberadaan iklan kampanye PDI-P Jokowi tersebut. Berharap iklan kampanye Jokowi segera dihapus dari portal berita Viva.co.id, namun ancaman Ardi Bakrie malah semakin memperkeruh keadaan. Hal ini terbukti dari mundurnya Uni Lubis (Pemred ) dan Nezar Patria (Wapemred) Viva.co.id
Redaktur senior seperti Sumarjono (mantan detik.com) dan beberapa redaktur lainnya yang dianggap Ardi Bakrie sanggup menggantikan posisi dua orang itu ikut mengajukan surat resign.