Pembangunan berkelanjutan melalui strategi pendidikan dan komunikasi untuk menciptakan dunia yang lebih baik sedang menjadi isu bersama para pembuat kebijakan diseluruh dunia. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu utama dalam kebijakan internasional, nasional, dan lokal diberbagai penjuru dunia. Mereka sering menemukan diri mereka terjebak diantara instrumen (perubahan perilaku) dan emansipatoris (pembangunan manusia) menggunakan strategi-strategi tersebut. Penelitian ini menyoroti hal ini dengan menyelidiki empat kasus yang mewakili kedua orientasi dan penggabungan diantara keduannya. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah mengenai pembuat kebijakan EE (Environmental Education) tetapi juga adanya kebutuhan dari para profesioanal EE untuk penggambaran perubahan yang terjadi nanti dan kemudian hanya mereka nanti yang mampu menentukan jenis pendidikan, partisipasi, komunikasi, dan  penggabungan diantarannya yang paling tepat, dimana akan memberikan hasil yang terbaik sesuai yang diinginkan dan dapat mengawasi dan sistem evaluasi yang baik untuk dipekerjakan.