dan bisnis dunia bisa berganti tidak hanya setiap hari, namun juga setiap jam dan menit. Tentu saja aka nada banyak berita dari tia-tiap negara yang berbeda, namun jika Anda ingi mengikuti berita ekonomi dunia demi kepentingan bisnis, maka cukup pantau saja berita yang berasal dari negara-negara maju dan memiliki peranan besar sebagai exportir dunia. Sebut saja negara tersebut adalah AS dimana mata uang nya USD selalu digunakan sebagai standard, kemudian negara Uni Eropa, China, Jepan, dan UK. Anda jug harus memperhatikan negara yang memiliki peranan pasar yang cukup besar dalam export bahan mentah dunia, seperti Arab dan negara penghasil minyak lainnya. Berita ekonomi kali ini datang dari negara penghasil minyak dunia. Belum cukup pulihnya perekonomian dunia pasca hutang AS dan negara-negara Uni Eropa, kali ini dikabarkan bahwa harga minya dunia diprediksi akan naik dan mencapai tingkat harga yang cukup tinggi di bandingkan sebelumnya. Tentu saja harga minya dunia ini nantinya akan berdampak buruk tidak hanya bagi negara, namun juga bagi individu dan masyarakat kecil. Harga minya yang mahal dan subsidi yang kecil membuat harga kebutuhan pokok meningkat, harga bahan bakan pun meningkat, dan usaha sector kecil dan tumah tangga akan mengalami kesulitan yang cukup merepotkan. Pada pertengahan September ini saja, berbagai situs
berita ekonomi dan bisnis dunia mencatat bahwa terdapat kenaikan harga emas sampai pada $87 per barel. Tidak hanya itu, untuk benchmark harga minyak mentah pun terdapat peningkatan sebesar 2,8% di perdagangan New York dan sekitar 2,6 persen di pasar London. Hal ini terjadi akibat laporan dari pemerintah China yang menyatakan bahwa tingkat inflasi China yang cukup rendah dan semakin menguatnya USD. Oleh karena itu sebaiknya bagi para pelaku bisnis dan pemain saham, sebaiknya tetap memperhatikan lintas
berita ekonomi dunia untuk membantu Anda membuat keputusan usaha dan penjualan yang lebih baik.
KEMBALI KE ARTIKEL