Tidak dapat dihindari lagi bahwa
analisa keuangan merupakan bagian penting dari perusahaan dan kemajuan perusahaan. Karena berkaitan dengan pelaporan keuangan, maka harus dipastikan bahwa laporan tersebut memang benar adanya dan dibuat dengan perhitungan yang benar. Berikut merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan dasar dari
analisa keuangan perusahaan. Nah berikut merupakan beberapa prosedur satandar yang harus dipenuhi untuk bisa membuat hasil analisa keuangan yang dapat dipertangungjawabkan. Biasanya proses analisa ini dilakukan oleh seseorang yang ahli jasa keuangan dibidangnya seperti akuntan dan auditor. Oleh karena itu dia pasti sudah memiliki kualifikasi dari segi pendidikan dan pengetahuan tentang laporan keuangan sehinga akan benar-benar memahami seluk beluk laporan keuangan, mulai dari jenis-jenis laporan keuangan, pemeriksaan kelengkapan komponen dalam laporan keuangan, serta mampu memperkirakan apakah data yang dicantumkan logis atau memang dimanipulasi. Yang kedua, penganalisa harus mampu menggambarkan aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Apa saja aktivitas yang relevan dan mampu meningkatkan pemasukan dan apa saja yang dirasa tidak efektif bahkan merugikan perusahaan. Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah latar belakang data keuangan tersebut. Penting bagi seorang penganalisa untuk melakukan sedikit investigasi. Jangan hanya menerima dan membuat analisa tanpa memastikan kebenaran data tersebut. Ingat, Anda bisa dimintai pertangungjawaban serius untuk hal ini. Hal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang penganalisa keuangan adalah kebijaksanaan dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan. Kesimpulan yang baik adalah kesimpulan yang logis dan objektif. Nah di sini Anda harus berhati-hati karena besar kemungkinan aka nada unsur subjektivitas dari diri Anda. Pastikan untuk menyusun data dan fakta yang relevan supaya Anda bisa menyampaikan kebenaran tentang kondisi perusahaan, seburuk apapun itu. Memang pendapat pribadi juga diperlukan, namun haruslah tetap berpegang pada prinsip dasar dan kebiasaan dalam akuntansi. Dengan ini Anda dapat meminimalisir kemungkinan adanya unsur kepentingan subjektif dalam melaporkan hasil
analisa keuangan perusahaan.
KEMBALI KE ARTIKEL