Bermula, saat malam. Masyarakat desa bergumpul, merayakan kemenangan. Kembang api, jajanan, serta kemabukan yang tak luput menjadi saksi menyatukan, sekaligus memisahkan: para tetua yang asyik berdzikir hingga malam, dan anak muda yang teler di persimpangan jalan. Sementara aku sendirian, di tengah. Menikamati malam, rembulan, dan angin malam.
KEMBALI KE ARTIKEL