Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Revolusi Kaum Pangkas

23 Juli 2015   23:28 Diperbarui: 24 Juli 2015   00:01 132 0
Bermula, saat malam. Masyarakat desa bergumpul, merayakan kemenangan. Kembang api, jajanan, serta kemabukan yang tak luput menjadi saksi menyatukan, sekaligus memisahkan: para tetua yang asyik berdzikir hingga malam, dan anak muda yang teler di persimpangan jalan. Sementara aku sendirian, di tengah. Menikamati malam, rembulan, dan angin malam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun