Barangkali, karena kekuatannya begitu besar, luas, dahsyat, dan sering melompat masuk ke wilayah pribadi, cenderung
trial by the press, pers itu terlahir, kata orang, sebagai komunitas sombong, angkuh dan arogan. Benarkah begitu? Setidaknya, siapapun yang berkuasa, diberi kuasa lebih, atau menguasai mayoritas dari satu kekuatan, secara psikologi memberi ruang lebih terhadap sifat-sifat buruk di atas. Kecuali kesadaran beretika,
religius basic komunitas ini tertempa baik dan perfek.
KEMBALI KE ARTIKEL