Kutuliskan secarik kertas untukmu
Agar segera kau baca
Namamu akan slalu ada
Aku selamanya pecundang
Angin terus menerpa kencang
Diikuti daun berlarian entah kemana
Surabaya nampak mendung
Semendung itu hati ini sekarang
Motor lalu lalang
Tidak menghiraukan
Entah berantah
Selamat tinggal kasih