Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Alasan Menulis: Tidak Bisa Bertutur Secara Sistematis

15 Maret 2023   23:05 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:16 183 2
Banyak orang yang penutur yang andal atau ahli bicara di depan umum, malah ada yang jago menjadi orator saat demo.

Namun, saya adalah kaum minoritas karena memiliki tipe orang yang menyampaikan gagasan secara lisan tidak pernah bisa sistematis.

Setiap berbicara di depan umum, saya selalu mengalami keringat dingin, bahkan lupa dengan apa yang akan saya katakan nantinya.

Makanya, setiap berdebat, saya lebih banyak untuk diam, terlebih lagi apabila argumen yang harus saya sampaikan sangat panjang.

Perihal menceritakan sesuatu, saya sering kehilangan beberapa bagian penting karena mudah lupa jika tidak diabadikan dalam sesuatu, seperti dicatat.

Memang, sejak mengenyam bangku sekolah, saya selalu suka mencatat karena terlalu mudah terlupa, tetapi paling ogah kalau disuruh maju untuk berbicara langsung.

Maksudnya, saat materi pidato, saya paling bisa kalau ada teks utuh atau poin yang akan saya sampaikan.

Memang, saya akan gemetar dan bingung dengan apa yang harus saya katakan ketika berada di depan umum seperti berpidato, ini yang membuat saya mudah lupa.

Dengan menulis, saya menemukan jalan hidup saya sendiri, seperti menyampaikan gagasan lebih mudah melalui tulisan.

Mengapa? Dari tulisan inilah, saya bisa tahu gagasan mana yang belum saya sampaikan dan bisa ditulis secara sistematis.

Karena dengan menulis, saya menjadi lebih percaya diri untuk menyampaikan gagasan, aspirasi, atau kritik tanpa harus bertatap muka.

Menulis membutuhkan kondisi yang tenang sambil membaca atau mengamati sesuatu, kemudian dituangkan dalam aksara.

Jika berhadapan secara langsung, tidak ada yang bisa saya persiapkan, dan akhirnya tidak jadi karena bingung dengan apa yang harus saya katakan.

Pengetahuan saya terhadap sesuatu bisa bertambah dari menulis karena harus riset melalui bacaan terlebih dahulu sebagai bahan tulisan yang akan saya kirimkan.

Saya menemukan jati diri saya sendiri melalui proses menulis karena kini menulis adalah kegiatan favorit saya saat ini.

Bahkan, saat waktu senggang pun, saya selalu menyempatkan waktu untuk menulis sesuatu meskipun hanya sebatas wacana.

Ini lebih baik daripada saya tidak menuliskannya dan menyesal karena tidak mampu mengingat kembali ide yang datang tiba-tiba itu.

Kebahagiaan hidup bisa saya temukan dalam menulis karena bisa mengungkapkan emosi terdalam dengan cara yang elegan.

Mengapa? Karena emosi jiwa saya seketika stabil karena menuliskan luapan kesedihan dan amarah, tidak baik untuk dipendam.

Menurut saya, menulis bukan lagi sekadar hobi atau profesi, menulis adalah kebutuhan, menulis juga adalah teman sehari-hari saya.

Bahkan, ketika saya tidak ada lagi di bumi pun, tulisan saya akan membuat saya seolah olah masih hidup di dunia ini.

Satu harapan saya, agar saya dikenal sebagai penulis yang konsisten sehingga mendapatkan kebahagiaan dan pendapatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun