Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music Pilihan

Bagaimana pun, Hati Ini Terlanjur Mencintai JKT48

14 Maret 2023   20:56 Diperbarui: 14 Maret 2023   21:08 335 2
Seingatnya, saya mulai tertarik dengan JKT48 sekitar pertengahan 2012, waktu itu saya belum tahu idol group ini seperti apa.

Awal mulanya dari akhir SMP saat salah satu teman saya di perjalanan pulang outbound ada yang menyetel lagu 'Aitakatta'' waktu itu menjadi lagu dalam iklan sepeda motor.

Waktu itu saya tahu nama idol group yang membawakan lagu itu siapa, tetapi waktu itu kurang terlalu mendalaminya.

Rasa penasaran itu kian besar saat di bangku SMA, saat itu ada seorang teman yang 'meracuni' saya dengan video klip atau acara TV yang mengundang JKT48.

Kebetulan, saat itu teman saya adalah fans garis keras meski belum ke Jakarta seperti fans umumnya di Jakarta, sebut saja ke teater yang berada di Mal Fx Sudirman.

Maklum, kami tinggal di Malang, kota yang tidak terlalu besar di Jawa Timur, waktu itu JKT48 tidak terlalu melirik Bhumi Arema ini.

Namun, jangan ditanya loyalitas fans dari kota ini seperti apa, mereka bahkan kami juga relatif loyal seperti halnya mencintai klub sepak bola.

Karena sering 'diracuni' inilah, saya mulai jatuh hati pada sister group AKB48 pertama yang berdiri di luar Jepang ini.

Saya ingat betul di tahun 2013, kebetulan JKT48 mengadakan konser di Malang sini, sayangnya bertepatan dengan persiapan UAS I SMA Kelas XI.

Konser JKT48 pertama yang saya tonton adalah sekitar tahun 2014, kebetulan sekali itu dekat dengan rumah saya.

Hingga saat ini, sudah berapa kali event konser yang diadakan oleh JKT48 sendiri atau mengundang idol group tersebut di sini atau di Surabaya.

Meskipun begitu, jangan tes saya dengan lagu 'Heavy Rotation' yang sangat melegenda karena saya sampai saat ini kurang bisa menghafal liriknya.

Memang, saya tidak terlalu banyak yang hafal lirik lagunya, tetapi kalau ditanyai tentang sepotong lagu, saya masih bisa agak banyak.

Hingga suatu ketika, awal tahun 2021, bencana besar JKT48 yang bernama restrukturisasi itu melanda.

Keputusan 'brutal' itu terpaksa diambil oleh manajemen untuk memangkas pengeluaran karena pemasukan saat pandemi Covid-19 turun.

Kalau dulu sering ramai konser, pertunjukan setlist teater, dan handshake event, begitu pandemi melanda seketika ditiadakan.

Mencoba berdamai dengan kondisi JKT48 pasca restrukturisasi sangat berat, terlebih pikir saya apakah tidak ada cara yang lebih manusiawi.

Namun, saya berpikir, pantaskah untuk menjadikan restrukturisasi sebagai alasan saya untuk meninggalkan mereka.

Ternyata tidak, hati kecil saya berkata kalau saya harus hengkang, takutnya mereka akan bubar, sehingga harus saling menguatkan satu sama lain meskipun hanya komunikasi searah.

Namun, seiring berjalannya waktu, gairah musik nasional mulai bangkit karena vaksinasi mulai merebak, JKT48 mulai bangkit.

Buktinya adalah mulai adanya event di luar kota secara offline, seperti JKT48 10th Anniversaty Tour dan 2 konser hari jadi idol group ini.

Namun, ada beberapa hal yang mewarnai di dunia fandom JKT48 ini, tidak sedikit juga insiden yang mengotori idol group ini.

Pertama, sebut saja ujaran kebencian, antara iri atau dengki dengan prestasi JKT48 atau ke salah satu atau beberapa personilnya.

Jika yang mengeluarkan komentar negatif adalah kalangan luar, mungkin saja mereka tidak tahu atau otak mereka sudah tercemar.

Hal yang membuat saya sakit hati adalah ada orang luar yang berusaha menjatuhkan JKT48 secara brutal, seperti insiden keluarnya project 'Benang Sari, Putik, dan Kupu-kupu Malam', seketika saya mendidih.

Namun, ada hal yang bikin saya miris, yakni adanya keributan yang disebabkan oleh fans itu sendiri, seperti ada dendam ke beberapa member tersebut.

Biasanya, kebencian dari internal ini disulut oleh iri member idolanya dianggap kurang mendapatkan perhatian, padahal semua pasti dapat meskipun caranya berbeda.

Ada juga yang berniat dengan menjatuhkan reputasi dengan mengungkit kesalahan yang sebenarnya tidak terlalu membuat sakit hati.

Bahkan, ada yang lebih konyol lagi, ada fans penghobi keributan yang malah dikasih panggung saat JKT48 10th Anniversary Tour di Solo atau Sukoharjo 2022 lalu.

Kedua, dari manajemennya sendiri yang kadang saya nilai terlalu aneh, seperti situs yang mudah bermasalah sampai kebijakan blunder.

Tak jarang saya mengkritik keras manajemen karena apa? Karena cinta, kalau tidak ada rasa cinta dan bangga, saya akan diam dan meninggalkan mereka saking kesalnya

Namun, apapun yang terjadi, saya tetap loyal terhadap JKT48 meskipun kontribusi saya tidak terlalu besar seperti fans-fans yang berduit lebih.

Saya masih sebatas membeli merchandise asli, DVD atau single bukan bajakan, mendengarkan lagu-lagu secara streaming di kanal resmi, membeli tiket event resmi JKT48, atau sejenisnya.

Tidak perlu untuk mempertanyakan loyalitas saya seperti apa, saya sudah bertahan selama kurang lebih 1 dekade meskipun tidak terlalu hafal lagunya.

Karena idol group ini, saya bisa bertahan meskipun hidup saya berantakan karena mereka secara tidak langsung memberikan efek positif pada saya.

Entah berapa lama lagi saya bertahan, tetapi saya selalu berharap agar tetap mempertahankan loyalitas ini.

Bukankah susah dan senang harus dilalui bersama, bukan hanya ikut senangm tetapi begitu dirundung masalah malah lari?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun