Bagi yang berstatus pelajar, malam Minggu adalah surga dunia karena tidak dibebankan untuk belajar dan dibebaskan untuk melakukan apa saja.
Ada yang memanfaatkan waktu tersebut untuk berkencan bagi yang memiliki pasangan sehingga muncul anggapan kalau malam Minggu adalah malam romantis.
Ada anekdot bahwa malam Minggu adalah malam yang horor bagi orang-orang yang tidak memiliki pacar.
Ada juga yang memiliki agenda untuk pergi bersama keluarga untuk bersantap malam, hitung-hitung sebagai family time setelah setiap malam pulang kerja sudah lelah.
Tidak jarang juga ada yang punya agenda hang out dengan teman-temannya karena malam-malam sebelumnya sudah lelah dan waktunya habis untuk istirahat.
Beberapa konser diadakan pada malam Minggu dan pasti meriah karena besoknya libur dan bisa beristirahat lebih lama.
Namun, bagi saya, menghabiskan malam Minggu paling nyaman adalah hanya di rumah saja, tidak ke mana-mana.
Jujur, tidak ada yang spesial di malam tersebut, kecuali hanya karena besoknya libur, maka bisa tidur lebih malam untuk menyenangkan isi kepala.
Jika Senin sampai Sabtu sering terbebani pekerjaan menulis opini tentang suatu isu, malam Minggu ini bisa saya gunakan untuk bersantai atau menulis opini ringan di sini.
Seolah-olah malam Minggu hadir untuk membebaskan diri dari beban pekerjaan serta untuk bersenang-senang dalam semalaman, yamg penting punya quality time.
Badan, pikiran, dan hati saya tiba-tiba terasa lebih lelah di malam tersebut sehingga tidak ada energi untuk bertemu dengan orang banyak atau bepergian.
Saya pernah bekerja di salah satu media yang menyarankan penulisnya untuk meliburkan diri saat traffic pembaca turun, yaitu Senin siang dan malamnya.
Sedangkan Sabtu dan malam Minggu cukup agak menanjak sehingga harus menyetorkan banyak artikel di waktu tersebut.
Awalnya mencoba agar bisa enjoy dengan pekerjaan saya di malam Minggu, tetapi lama-lama saya menemui kejenuhan yang teramat sangat.
Sangat menyesal saya untuk mengambil malam Minggu tetap bekerja karena kurang bisa menikmati hidup seperti sedia kala.
Akhirnya, saya keluar dari media tersebut dan memutuskan untuk menjadi kontributor di sini selain di media lain.
Sebenarnya, keluarnya saya bukan hanya karena kelelahan tiap membuat konten di malam Minggu, melainkan sudah tidak sanggup untuk mengejar tema sesuai target.
Saat direnungi, saya merasa zalim terhadap diri sendiri karena memaksakan diri untuk bekerja di malam Minggu.
Harusnya, saya bisa meluangkan waktu untuk tidak membebani diri dengan target dan tentunya bersantai di rumah.
Mengapa bisa betah di rumah saat malam Minggu? Bukan karena jomlo, melainkan ada yang membuat saya bahagia saat menghabiskan waktu tersebut di rumah.
Melewatkan waktu hanya di rumah tanpa harus membuang waktu untuk pergi membuat malam terasa jauh lebih panjang.
Waktu yang terasa lebih panjang inilah yang saya manfaatkan untuk menghabiskan waktu hanya di rumah saja, tanpa harus pergi ke mana-mana.
Di malam Minggu, saya akan pikir-pikir jika ada ajakan seseorang untuk pergi karena waktu tersebut saya khususkan untuk beristirahat.
Saya merasa tenang jika malam Minggu saya habiskan sepenuhnya hanya di rumah saja dan tidak memikirkan hal-hal yang teramat berat.
Ini adalah cara saya menghadapi malam Minggu, tidak masalah jika cara Anda berbeda, yang penting bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Selamat bermalam minggu...