Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music

Dari Feskala UM, Kita Belajar...

11 Februari 2023   10:37 Diperbarui: 11 Februari 2023   10:41 2965 1
Feskala UM Malang sudah berakhir November 2022, tetapi menyisakan drama ketua pelaksana yang keras kepala dan terlilit utang ratusan juta rupiah. Menurut kabar, ketua pelaksana Feskala UM Malang kabur dari tanggung jawab membayar utang ratusan juta rupiah pada vendor dan salah seorang panitia yang meminjamkan uang.

Drama kaburnya ketua pelaksana Feskala UM Malang dan beberapa pejabat BEM dengan meninggalkan kasus terlilit uang tersebut sudah menjamur seantero negeri.

Kasus ini sudah sangat memalukan baik UM sendiri atau pun dunia musik Indonesia yang mulai menggeliat setelah pandemi Covid-19.

Sebuah pelajaran yang penting bagi para mahasiswa yang ingin mengadakan acara agar lebih bijak.

Jangan seperti ketua pelaksananya yang kabur setelah Feskala UM terlilit utang ratusan juta rupiah.

Ini juga merupakan buah dari ego ketua pelaksana yang tidak mau mendengarkan masukan dari anggotanya dan mereka yang terkena getahnya..

Pertama, ketua pelaksananya tidak mau mengganti bintang tamu untuk menaikkan animo pembeli.

Buah egoisme pertama tersebut adalah tiket yang terjual tidak laku 100%, kabarnya hanya laku separuh dari 3.000 target tiket terjual.

Kedua, usulan penjualan tiket Feskala UM di luar kampus ditolak ketua pelaksana, malah mintanya hanya di dalam lingkungan kampus.

Sayangnya, penjualan tersebut tidak terjadi, ditengarai ada konflik internal.

Akhirnya, tiket pun masih belum kunjung laku terjual, lagi-lagi karena pengabaian pergantian bintang tamu untuk meningkatkan animo.

Ketiga, volunteer Feskala UM disuruh membayar 1,25 juta rupiah, tetapi ketua pelaksananya kabur.

Sampai pihak vendor buka suara dan mengancam akan memperkarakan semua panitia Feskala UM.

Namun, pihak keluarga ketua panitia Feskala UM tidak mampu menutup semua utang dari vendor yang diajak kerja sama.

Usut punya usut, pihak vendor mengatakan bahwa sebenarnya tidak ingin dimulai sebelum lunas.

Namun, karena kuatnya lobi ketua pelaksana, akhirnya konser tersebut tetap dijalankan, sayangnya hingga saat ini belum dibayar.

Penting sekali untuk belajar dari kasus Feskala UM ini bagi mahsiswa yang ingin mengadakan konser.

Selain egoisme ketua pelaksananya, manajemen proyek juga harus dikuasai, terkhusus ketua pelaksana.

Mengapa? Di samping punya jiwa kepemimpinan, harus juga punya ilmu manajemen yang mumpuni.

Karena pengalaman adalah guru yang berharga, maka jadikanlah pengalaman buruk dari orang lain sebagai pengingat agar jangan terjebak di lubang yang sama atau di dekatnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun