Kita semua ingin bahagia. Banyak dari kita berdoa, berbisnis dan bekerja keras, melakukan ini itu hari demi hari yang kesemuanya itu untuk mencari dan/atau mengejar kebahagiaan yang tidak ada ujungnya tanpa menyadari harga yang harus dikurbankan justru kebahagiaan kita, kesehatan kita bahkan keluarga kita. Banyak kita terjebak dalam
hedonic treadmill. Motif yang mendorong kita adalah mencari dan/atau mengejar kebahagiaan. Seolah ada suatu kondisi kehidupan yang mau kita tuju. Seolah ada sesuatu yang perlu kita tambahkan ke diri kita. Seolah semua kondisi kehidupan yang mau kita tuju dan sesuatu yang perlu kita tambahkan ke diri kita itu bisa mengubah hidup kita jadi bahagia. Dalam penelitian Brett Q Ford atas orang yang mengejar kebahagiaan justru paradoks mengalami sabaliknya yakni ketidakbahagiaan. Dan
mindset yang betul adalah kebahagiaan bukan dicari dan/atau dikejar, kebahagiaan adalah
bonus/side effect karena kita mengalami proses hidup itu sendiri (
being) dengan nikmat, sadar dan bermakna di sini kini (
present moment). Begitupun juga dengan doa,
mindset yang betul adalah doa itu ekspresi kebahagiaan kita. Jadi berdoa itu bukan mencari dan/atau mengejar perwujudan doa. Perwujudan doa hanyalah
bonus/side effect karena kita mengalami sudah memiliki/menjadi (
being) di sini kini (
present moment).
KEMBALI KE ARTIKEL