Doa bukanlah jembatan penghubung antara manusia dan
Tuhan karena sesungguhnya tidak ada jarak antara manusia dan
Tuhan. Banyak orang salah memahami
Tuhan sehingga juga salah memahami doa. Banyak orang memahami
Tuhan hanya sebatas pikiran sehingga terjadi dualisme epistemologis yaitu pemisahan (
seculerism) antara manusia dan Tuhan. Hal ini justru mereduksi Tuhan sebagai satu yang
absolute yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, materi, energi dan informasi. Tuhan dianggap pencipta yang berada diluar karyanya. Karena itu secara alami diperlukan penghubung antara manusia dengan
Tuhan. Dan salah satu bentuk hubungan antara manusia dan Tuhan itu disebut doa. Doa yang disalahpahami, bahkan disalahkaprahi.
Tuhan sejatinya
immanent sekaligus
transendent. KeberadaanNya tidak bergantung pada alam semesta yang terbatas dalam ruang, waktu, materi, energi dan informasi namun meresapi apa pun yang ada di alam semesta ini. Tidak ada pemisahan (
seculerism) antara manusia dan
Tuhan. Tak ada tempat di dunia ini di mana tidak ada kehadiranNya di situ.Â
KEMBALI KE ARTIKEL